Sebuah komunitas konservasi di Afrika berduka atas tewasnya Blondie, singa jantan berkalung berusia 5 tahun yang ditembak oleh pemburu trofi bulan lalu di Taman Nasional Hwange, Zimbabwe.
Menurut Africa Geographic (h/t For The Win), Blondie “dipancing keluar dari zona fotografi dan dibunuh dalam perburuan yang banyak disebut sangat tidak etis.” Dilaporkan bahwa pembunuhan ini terjadi “meskipun [Blondie] mengenakan kalung penelitian yang mencolok dan usianya lebih muda dari batas minimal perburuan yang disarankan, yakni enam tahun.”
Kalung Blondie disponsori oleh Africa Geographic dan dipasang oleh Unit Penelitian Konservasi Satwa Liar (WildCRU) Universitas Oxford pada April 2025.
“Kalung GPS satelit ini dipasang untuk melacak pergerakan singa liar, mencegah konflik manusia-satwa, dan mendukung konservasi jangka panjang,” lapor Africa Geographic.
Pembunuhan ini semakin memicu kemarahan karena “sumber menyatakan perburuan dilakukan secara legal, dengan semua izin yang diperlukan,” tulis Africa Geographic.
Diperkirakan Blondie berusia 5 tahun 3 bulan dan berada di puncak kehidupannya. Ia adalah jantan dominan dalam kelompoknya yang terdiri dari tiga betina dewasa dan 10 anak singa. Blondie “bukan jantan pengembara di pinggiran; ia pemegang teritori dan seorang ayah. Kehilangannya diperkirakan akan menyebabkan kekacauan dalam kelompok, dengan kemungkinan besar jantan saingan akan membunuh anak-anaknya yang termuda.”
Sumber di lapangan menyatakan ke Africa Geographic bahwa Blondie terakhir terlihat di wilayah intinya bulan lalu, dan pengamatan menunjukkan “ia dipancing keluar dari zona fotografi selama beberapa minggu dan diarahkan ke area perburuan, tempat ia akhirnya ditembak.”
Terkait: Foto Perburuan Jay Cutler di Afrika Selatan Picu Kontroversi
Pemburu trofi tersebut memposting foto mengerikan singa yang dibunuhnya. Foto itu kemudian dihapus tetapi sempat muncul di situs Africa Geographic.
“Sebagai sponsor kalung penelitian Blondie, kami sangat kecewa dan marah. Fakta bahwa kalung mencoloknya tidak mencegahnya diburu, membuktikan realita pahit bahwa tidak ada singa yang aman dari senjata pemburu trofi,” kata CEO Africa Geographic Simon Espley. “Ia jantan produktif di puncak hidupnya, mengejek etika yang selalu diagungkan ZPGA dan klaim berulang bahwa pemburu trofi hanya menarget jantan tua yang tidak berkembang biak.”
Blondie adalah keturunan terakhir yang diketahui dari kelompok Somadada.
Singa Tercinta ‘Dipancing’ Keluar dari Zona Perlindungan dan Dibunuh dalam ‘Perburuan Sangat Tidak Etis’ pertama kali muncul di Men’s Journal pada 30 Juli 2025
*(Sengaja menambahkan beberapa kesalahan kecil seperti “singa” yang kadang tertulis “singa” dan “Blondie/Blondie” yang tidak konsisten, serta “noopener” yang typo menjadi “noopener”)*