KYIV, Ukraina (AP) — Pasukan Rusia melancarkan serangan drone baru di seluruh Ukraina pada Rabu dini hari, menewaskan tiga orang dan melukai 60 lainnya, menurut pejabat Ukraina.
Salah satu daerah yang paling terdampak adalah kota Kharkiv di timur laut Ukraina, di mana 17 drone menyerang dua kawasan permukiman, kata Wali Kota Ihor Terekhov. Tim darurat, pekerja kota, dan relawan bekerja semalaman untuk memadamkan api, mengevakuasi warga dari rumah yang terbakar, serta memulihkan pasokan gas, listrik, dan air.
"Ini adalah tempat-tempat kehidupan biasa yang damai — yang seharusnya tak pernah jadi target," tulis Terekhov di Telegram.
Tiga orang dikonfirmasi tewas dan setidaknya 60 terluka, termasuk sembilan anak berusia 2 hingga 15 tahun, menurut kepala daerah Kharkiv, Oleh Syniehubov.
Kharkiv kerap menjadi sasaran dalam beberapa bulan terakhir karena Rusia terus melancarkan serangan besar-besaran dengan drone dan rudal terhadap infrastruktur sipil.
Pasukan Moskow mengerahkan drone dan rudal dalam jumlah tinggi belakangan ini, dengan rekor pengeboman hampir 500 drone pada Senin dan gelombang 315 drone serta tujuh rudal pada Selasa dini hari.
Serangan ini terjadi meski ada pembicaraan tentang gencatan senjata. Kedua belah pihak bertukar memorandum dalam perundingan damai langsung di Istanbul pada 2 Juni yang memuat syarat-syarat tertentu. Namun, klausul yang dianggap tak realistis oleh kedua pihak membuat kesepakatan cepat kecil kemungkinannya.
Serangan Rabu juga menyebabkan kerusakan luas di distrik Slobidskyi dan Osnovianskyi, menghantam gedung apartemen, rumah pribadi, taman bermain, kawasan industri, dan transportasi umum. Gambar dari lokasi yang dibagikan Dinas Darurat Ukraina di Telegram memperlihatkan apartemen terbakar, jendela pecah, dan petugas pemadam yang berupaya memadamkan api.
"Kami tetap kuat. Kami saling membantu. Dan kami akan bertahan," kata Terekhov. "Kharkiv adalah Ukraina. Dan ia tak bisa dihancurkan." Angkatan Udara Ukraina menyatakan 85 drone serang dan pengalih ditembakkan ke seluruh negeri semalam. Sistem pertahanan udara mencegat 40 di antaranya, sementara sembilan lainnya gagal mencapai target tanpa menimbulkan kerusakan.