KYIV, Ukraina (AP) — Serangan Rusia selama gencatan senjata Paskah selama 30 jam yang dinyatakan secara sepihak oleh Presiden Vladimir Putin akhir pekan lalu menewaskan tiga orang di wilayah Kherson selatan Ukraina, gubernur setempat mengatakan Senin.
Gubernur Oleksandr Prokudin menulis di Telegram bahwa korban jiwa terjadi dalam 24 jam terakhir, dengan menambahkan bahwa tiga orang lainnya terluka.
Secara keseluruhan, Rusia melanggar gencatan senjata lebih dari 2.900 kali, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pernyataan di Telegram pada dini hari Senin. Zelenskyy mengatakan bahwa pasukan Rusia melakukan 96 operasi serangan di sepanjang garis depan, menembaki posisi Ukraina lebih dari 1.800 kali dan menggunakan ratusan drone selama gencatan senjata.
“Sifat tindakan Ukraina akan terus menjadi seperti cermin: kami akan merespons dengan diam, dan pukulan kami akan menjadi pertahanan terhadap pukulan Rusia. Tindakan selalu lebih bersuara daripada kata-kata,” katanya.
Putin mengumumkan gencatan senjata Paskah sementara pada Sabtu, dengan alasan kemanusiaan. Ukraina mengatakan bahwa akan membalas setiap gencatan senjata yang tulus oleh Moskow, tetapi menyatakan keraguan atas niat Kremlin. Kedua belah pihak saling menuduh pelanggaran segera setelah itu. Gencatan senjata berakhir tengah malam (2100 GMT) setelah Minggu Paskah.
Malam itu ke Senin, pasukan Rusia melepaskan tiga rudal ke wilayah selatan Ukraina di wilayah Kherson dan Mykolaiv, serta 96 drone Shahed menargetkan bagian lain negara itu, melaporkan Angkatan Udara Ukraina. Dikatakan telah berhasil menembak jatuh 42 drone, sementara 47 lainnya terganggu di tengah penerbangan.
Di wilayah Dnipropetrovsk, drone Rusia memicu kebakaran di “bangunan tambahan” dan “perusahaan makanan,” Gubernur Serhii Lysak menulis di Telegram. Tidak ada yang terluka dalam serangan itu, katanya. Sebuah objek infrastruktur yang tidak ditentukan rusak di wilayah Cherkasy semalaman, Gubernur Ihor Taburets mengatakan di Telegram.
Kementerian Pertahanan Rusia, dalam sebuah pernyataan pada Senin, menegaskan bahwa pasukan Moskow “mematuhi gencatan senjata dengan ketat dan tetap di garis dan posisi sebelumnya.” Mereka menuduh Ukraina melanggar gencatan senjata 4.900 kali, termasuk enam upaya operasi serangan, 1.404 serangan dari artileri, peluncur roket multipel dan mortir, dan 3.316 serangan drone menargetkan pasukan Rusia.
Kementerian mengatakan bahwa setelah gencatan senjata berakhir, militer Rusia “melanjutkan operasi militer khusus” di Ukraina.
___
Ikuti liputan AP tentang perang di https://apnews.com/hub/russia-ukraine