Pasukan bersenjata Ukraina mengonfirmasi serangan rudal Rusia menghantam fasilitas pelatihan militer, menimbulkan sejumlah korban jiwa.
Angkatan darat Ukraina menyatakan pada Selasa malam bahwa tiga personel militer tewas dan 18 lainnya luka-luka.
Militer tidak menyebutkan lokasi pasti latihan tersebut, meskipun seorang jurnalis perang Ukraina, Andrei Taplienko, menyatakan insiden terjadi di wilayah Chernihiv di utara Kyiv yang berbatasan dengan Rusia dan Belarus.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis video yang diklaim sebagai serangan rudal balistik Iskander di kawasan berhutan, disertai lebih dari 20 ledakan tipe klaster.
Video tersebut belum dapat diverifikasi, tapi Kemenhan Rusia mengklaim jumlah korban Ukraina jauh lebih tinggi dari pernyataan resmi pihak Ukraina. Tidak ada keterangan lanjutan dari militer sejak Selasa malam.
“Meski langkah keamanan telah diambil, sayangnya korban di antara personel tidak sepenuhnya bisa dihindari,” ungkap angkatan darat Ukraina dalam pernyataan di media sosial.
Ini merupakan serangan ketiga Rusia terhadap fasilitas pelatihan Ukraina dalam kurun dua bulan terakhir.
Serangan rudal Iskander di wilayah perbatasan utara Sumy pada Mei menewaskan enam tentara, sementara serangan lain bulan lalu menewaskan 12 orang dan melukai 60 lainnya.
Perlindungan pasukan Ukraina selama latihan menjadi isu sensitif. Militer menyatakan akan menyelidiki apakah “tindakan atau kelalaian pejabat” berkontribusi pada korban dalam serangan rudal Selasa malam.
Komandan angkatan darat Mykhailo Drapatyi mengundurkan diri pasca serangan bulan lalu, menyebut korban sebagai “pemuda-pemuda dari batalion pelatihan” yang sebagian besar berada di tempat perlindungan saat itu.