Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memperingatkan Iran agar tidak menutup Selat Hormuz, jalur pelayaran kritis, setelah anggota parlemen Iran mendukung langkah yang dapat mengganggu ekspor minyak global.
“Jika mereka melakukannya, itu akan jadi kesalahan fatal lagi,” kata Rubio pada Minggu, kurang dari 24 jam setelah AS melancarkan serangan udara ke situs nuklir utama Iran, yang menandai eskalasi besar dalam perang antara Israel dan Iran.
Menutup jalur pelayaran vital antara Iran dan Oman, yang lebarnya sekitar 55 kilometer, akan sama dengan “bunuh diri ekonomi” bagi Teheran, ujar Rubio kepada stasiun AS Fox News.
“Itu akan merusak ekonomi negara lain jauh lebih parah dibanding milik kami,” kata menteri luar negeri AS itu.
“Menurut saya, itu akan jadi eskalasi masif yang pantas ditanggapi, tidak hanya oleh kami, tapi juga pihak lain.”
Sebelumnya pada Minggu, parlemen Iran mendukung penutupan Selat Hormuz, menurut anggota komite keamanan parlemen.
Namun, keputusan akhir berada di tangan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki kuasa penuh atas semua urusan strategis.