Para ahli PBB sebut perusahaan global ‘terlibat dalam genosida dan meraup untung dari pendudukan’ di Palestina.
Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa beberapa perusahaan terbesar di dunia terlibat dan mengambil keuntungan dari tindakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Laporan penting Francesca Albanese mengidentifikasi Microsoft, Amazon, dan Google sebagai sebagian dari perusahaan teknologi AS yang membantu Israel mempertahankan genosida di Gaza.
Namun, laporan PBB seperti ini tidak memiliki kekuatan hukum. Israel menolak temuan Albanese sebagai "tidak berdasar" dan menyatakan bahwa laporan itu akan "berakhir di tong sampah sejarah."
Jadi, akankah perusahaan-perusahaan besar, meski ada kepentingan finansial, mulai mempertanyakan hubungan mereka dengan Israel?
Dan akankah konsumen di seluruh dunia memberikan tekanan komersial pada perusahaan-perusahaan yang terlibat?
Pemandu: Adrian Finighan
Tamu:
- Omar Barghouti – Pendiri Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS)
- Vaniya Agrawal – Mantan insinyur perangkat lunak di Microsoft, yang mengundurkan diri awal tahun ini
- Michael Lynk – Pengacara HAM dan mantan Pelapor Khusus PBB untuk HAM di wilayah Palestina yang diduduki