Pengadilan tertinggi Jerman menolak gugatan dari partai far-right Alternative for Germany (AfD) terkait penilaian badan intelijen domestik yang menggolongkan partai tersebut sebagai kelompok tersangka ekstrim kanan, demikian pernyataan pengadilan pada Selasa.
Ini berarti putusan pengadilan administratif regional yang mendukung klasifikasi tersebut tahun lalu telah final.
Badan intelijen federal Jerman, Kantor Perlindungan Konstitusi, mengklasifikasikan AfD dan sayap pemudanya (yang kini dibubarkan) sebagai gerakan tersangka ekstremis, memungkinkan badan tersebut untuk memantau partai itu.
AfD menempuh tindakan hukum terhadap penilaian ini, tapi upaya tersebut ditolak oleh pengadilan administratif di Köln. Pengadilan administratif tinggi di Münster juga menolak banding, menemukan bukti cukup yang menunjukkan AfD berusaha merusak tatanan dasar demokratis yang bebas.
Setelah pengadilan Münster menolak izin banding atas putusannya, AfD membawa kasus ini ke pengadilan administratif federal di Leipzig, yang menolak tantangan terkahir dalam kasus tersebut.
Badan intelijen domestik kemudian meningkatkan penilaiannya dan menggolongkan AfD—yang menempati posisi kedua dalam pemilu parlemen Februari lalu—sebagai kelompok ekstrem kanan yang terkonfirmasi.
Namun, klasifikasi yang diterbitkan awal Mei ini ditangguhkan sambil menunggu keputusan atas tantangan hukum lain yang diajukan oleh partai tersebut.
Sementara itu, sejumlah cabang regional partai tersebut diawasi sebagai kelompok ekstrem kanan terkonfirmasi oleh intelijen negara bagian.