Pembuat Anggur Prancis Hadapi Risiko Penjara karena Penipuan Champagne

Jaksa di Prancis timur pada Rabu meminta agar seorang pembuat anggur yang dituduh memproduksi dan menjual sampanye palsu dalam skema rumit dihukum empat tahun penjara, dengan tiga tahun di antaranya dijatuhi hukuman bersyarat.

Didier Chopin, 56 tahun, juga diminta membayar denda 100.000 euro atas tuduhan penipuan dan pencurian merek dagang yang dilindungi dalam persidangan yang dimulai Selasa.

Pembuat anggur dari wilayah Aisne ini memproduksi dan menjual ratusan ribu botol sampanye palsu selama setahun, antara 2022 dan 2023. Ia membuat sampanye itu dari anggur Spanyol dan Prancis selatan, lalu menambahkan aroma dan gas karbonasi agar berbuih.

Total nilai penipuan ini diperkirakan mencapai jutaan euro.

Penuntut di pengadilan pidana Reims juga meminta istri pembuat anggur itu dihukum dua tahun penjara bersyarat dan denda 100.000 euro atas tuduhan yang samah, yakni penipuan dan pencurian merek dagang.

Penuntut mengutuk “logika keuntungan yang sinis dan direncanakan,” serta meminta pasangan ini dilarang secara permanen menjalankan bisnis atau bekerja di sektor sampanye.

Penyitaan seluruh aset dan penghancuran semua botol yang disita juga diminta.

Perusahaan induk pasangan ini, SAS Chopin, diminta membayar denda 300.000 euro atas tuduhan penggelapan dan penyalahgunaan aset perusahaan.

Pengadilan diperkirakan mengumumkan putusan pada 2 September.

“Ini akhir yang menyedihkan. Saya salah, saya bangkrut, dan tak ada lagi yang bisa ditambah,” kata Chopin kepada wartawan.

Pengacara Chopin, Francis Fossier, mengajukan hukuman penjara sepenuhnya bersyarat. Kliennya sempat mendekam “tujuh bulan” di penjara Maroko “dalam kondisi mengerikan,” ujar Fossier.

Setelah penipuan sampanye terungkap oleh mantan karyawan pada 2023, Chopin kabur ke Maroko dan memulai bisnis pertanian sayur di sana. Ia kemudian ditangkap, dihukum, dan dipenjara atas tuduhan terkait cek kosong.

MEMBACA  Penyelidikan EU terhadap Apple, Meta, dan Google karena tidak mematuhi DMA

Bagian persidangan terkait pelanggaran bea cukai—menyangkut ekspor sampanye palsu ke luar Prancis—ditunda hingga 3 Februari 2026.

Pembuat anggur ini juga menghadapi proses hukum lain setelah lima mantan karyawan menuduhnya melakukan pelecehan seksual.

cor-etb-mct/sjw/rl