CBS
Maria Florinda Rios Perez tewas tertembak setelah tiba di rumah yang salah untuk sebuah janji pembersihan rumah.
Pihak berwenang AS sedang menyelidiki apakah akan mengajukan tuntutan terhadap pemilik rumah di Indiana yang menembak dan membunuh seorang pekerja kebersihan yang keliru datang ke alamat yang tidak tepat.
Polisi menyatakan mereka menemukan Maria Florinda Rios Perez telah meninggal dalam pelukan suaminya di teras depan sebuah rumah pada Rabu dini hari, sesaat sebelum pukul 07.00 waktu setempat (12:00 GMT).
Aparat berwenang sebelumnya menanggapi panggilan mengenai kemungkinan perampokan di rumah di pinggiran kota Indianapolis, Whitestown. Keduanya tampaknya tidak memasuki rumah tersebut, menurut pernyataan polisi.
Mereka telah secara resmi menyerahkan berkas perkara ini kepada Kejaksaan Kabupaten Boone untuk ditinjau guna menentukan apakah tuntutan pidana akan diajukan.
Polisi belum mengungkap identitas penghuni rumah atau siapa yang menembak, dengan menyatakan dalam rilis pada Jumat bahwa ini adalah “perkara yang kompleks, rumit, dan masih berkembang, sehingga mengungkap informasi tersebut akan tidak tepat dan berpotensi membahayakan”.
Mereka mengimbau kesabaran dan memperingatkan adanya “penyebaran misinformasi yang mengkhawatirkan secara daring” mengenai kasus ini.
Mauricio Velazquez menyampaikan kepada CBS News, partner BBC di AS, bahwa ia menginginkan keadilan bagi istrinya yang berusia 32 tahun itu.
Sejumlah pemberitaan menyebutkan bahwa korban adalah seorang ibu dari empat anak serta berasal dari Guatemala.
Dalam sebuah wawancara dengan afiliasi CBS, WTTV, Velazquez mengatakan peluru tersebut menembus langsung pintu rumah.
“Seharusnya mereka menghubungi polisi terlebih dahulu, bukannya langsung menembak secara tiba-tiba seperti itu,” ujarnya melalui seorang penerjemah.
**CBS**
Mauricio Velazquez menyebutkan peluru yang menewaskan istrinya itu datang menerobos pintu rumah yang mereka datangi pada Rabu dini hari tersebut.
Jaksa Kabupaten Boone, Kent Eastwood, memberitahukan kepada The Indianapolis Star bahwa kasus ini kompleks karena bahasa dari undang-undang ‘stand-your-ground’ (pertahankan posisimu) yang berlaku di negara bagian tersebut.
Undang-undang ‘stand-your-ground’ diberlakukan di banyak negara bagian AS dan umumnya mengizinkan seseorang untuk melindungi diri dengan menggunakan kekuatan yang wajar, termasuk kekuatan mematikan, untuk mencegah kematian atau luka berat.
Insiden serupa telah menghiasi berita di seluruh AS dalam tahun-tahun belakangan.
Pada 2023, Ralph Yarl, yang kala itu berusia 16 tahun, ditembak dua kali setelah membunyikan bel rumah yang keliru di Missouri. Andrew Lester, yang berusia 80-an tahun, mengajukan plea guilty dan meninggal saat menanti hukuman.
Di New York, Kaylin Gillis yang berusia 20 tahun tewas setelah ditembak saat memasuki halaman rumah yang salah. Pemilik rumah yang menembaknya kini menjalani hukuman penjara 25 tahun.