Para pemimpin juga terbelah mengenai pernyataan yang menyerukan de-eskalasi antara Iran dan Israel
Para pemimpin dunia yang berkumpul dalam KTT Kelompok Tujuh (G7) di Kanada minggu ini akan berusaha mendorong Presiden AS Donald Trump untuk mundur dari perang dagangnya yang merugikan. Pakar menyebut langkah ini membahayakan stabilitas ekonomi global.
Mayoritas negara anggota G7 sudah dikenakan tarif dasar 10% oleh Trump, dengan ancaman kenaikan lebih lanjut. Negara-negara Eropa dan Jepang menghadapi pungutan tambahan untuk mobil, baja, serta aluminium. G7 terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya, dan AS.
Saat tiba untuk bertemu PM Kanada Mark Carney, Trump mengatakan perdagangan akan jadi “fokus utama” KTT yang berlangsung dari Minggu hingga Selasa.
Isu dagang sangat penting bagi Kanada setelah pemerintahan Trump memberlakukan beberapa tarif tambahan untuk barang Kanada beberapa bulan terakhir.
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum diundang ke KTT dan akan bertatap muka langsung dengan Trump, sementara negaranya berupaya menegosiasikan ulang perjanjian dagang bebas Amerika Utara tiga arah yang juga mencakup Kanada.
Meski tak banyak harapan KTT ini akan menghasilkan terobosan dalam negosiasi dagang AS dengan dunia, Duta Dagang AS Jamieson Greer termasuk dalam delegasi Trump.
Puluhan negara terlibat negosiasi dengan pemerintahan Trump untuk mencapai kesepakatan dagang sebelum AS menerapkan tarif “timbal balik” yang menyakitkan pada Juli nanti.
Minggu lalu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan tenggat bisa diperpanjang bagi negara yang dinilai bernegosiasi dengan itikad baik.
Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan kepada pers bahwa ia akan berkoordinasi dengan rekan-rekannya dari Prancis dan Italia untuk membahas ancaman dagang AS secara langsung dengan Trump.
“Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Italia Giorgia Meloni, dan saya bertekad untuk mencoba berbicara lagi dengan pemerintah AS dalam dua hari ke depan guna mencari solusi,” kata Merz.
“Solusi tidak akan tercapai dalam KTT ini, tapi kita mungkin bisa mendekatkannya langkah demi langkah,” tambahnya.
Komisi Eropa menangani negosiasi dagang untuk Uni Eropa (27 negara), dan kepala perdagangan blok tersebut, Maros Sefcovic, juga menghadiri KTT bersama delegasi Presiden Komisi Ursula von der Leyen.
Tak lama setelah tiba di KTT, von der Leyen pada Senin menyerukan agar “perdagangan tetap adil, terprediksi, dan terbuka”—permohonan terselubung agar Trump menghentikan serangan tarifnya.
PM Inggris Keir Starmer menyatakan akan membahas implementasi kesepakatan dagang Inggris-AS dalam pertemuan pribadinya dengan Trump.
Inggris pada Mei menjadi negara pertama yang menandatangani kesepakatan awal dengan Washington untuk menghindari tarif lebih dalam, meski tarif dasar 10% tetap berlaku.
Starmer mengatakan kesepakatan tersebut dalam tahap akhir dan diharapkan selesai “segera”.
Pembicaraan dagang diwarnai ketegangan Iran-Israel
Pembicaraan dagang berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran seiring serangan balasan kedua negara. Pada Senin, serangan udara Israel menghantam siaran langsung TV negara Iran. Menurut James Bay dari Al Jazeera, seruan de-eskalasi menjadi titik perdebatan dalam pertemuan.
“Masalah dengan G7 adalah ragam pendapat. Di satu sisi ada Presiden Trump yang tampaknya bahkan enggan menandatangani pernyataan de-eskalasi. Di sisi lain, negara-negara Eropa yang sejak awal situasi ini (Jumat) terus menyerukan de-eskalasi,” kata Bay.
“Jepang sangat berbeda dari negara lain. Mereka sangat keras mengutuk serangan Israel ke Iran. Jadi, bisa dilihat ada beragam opini di dalam G7 sendiri,” jelasnya.