Sebuah kotak hitam telah ditemukan di lokasi kecelakaan pesawat Air India di Ahmedabad, ungkap Menteri Penerbangan Sipil India pada Jumat.
Perangkat perekam data penerbangan berhasil ditemukan dalam waktu 28 jam oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat (AAIB), konfirmasi Ram Mohan Naidu Kinjarapu.
Hampir semua dari 242 penumpang pesawat menuju London tewas ketika pesawat itu jatuh di kawasan permukiman kurang dari 60 detik setelah lepas landas pada Kamis. Seorang pejabat mengatakan kepada BBC setidaknya delapan orang di darat juga meninggal.
“[Penemuan kotak hitam] menjadi langkah penting dalam penyelidikan” dan akan “sangat membantu pencarian tahu penyebab” bencana, kata Kinjarapu.
Pesawat biasanya membawa dua kotak hitam—perekam data elektronik yang kecil tapi kuat.
Satu merekam data penerbangan seperti ketinggian dan kecepatan. Satunya lagi merekam suara dari kokpit, sehingga penyelidik dapat mendengar percakapan pilot dan suara tak biasa.
AAIB memimpin penyelidikan penyebab kecelakaan, dibantu tim dari AS dan Inggris. CEO Boeing, Kelly Ortberg, mengatakan perusahaan itu mendukung investigasi.
Air India menyatakan ada 169 warga India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugal, dan satu warga Kanada di pesawat Boeing 787 Dreamliner yang jatuh segera setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad pukul 13:39 waktu setempat (08:09 GMT).
Pesawat seharusnya mendarat di Bandara Gatwick London pada pukul 18:25 BST.
Pada Jumat, reruntuhan masih berserakan di lokasi kecelakaan, termasuk sayap pesawat yang hangus, dengan potongan besar pesawat menancap di gedung-gedung.
Penyelidik tiba di lokasi dan kerumunan orang dijauhkan dari reruntuhan.
Seorang dokter mengatakan kepada BBC bahwa identifikasi korban bergantung pada DNA keluarga. Petugas kepolisian di kamar mayap menyebut enam jenazah telah diserahkan ke keluarga karena masih bisa dikenali dari wajah.
Satu-satunya yang selamat, warga Inggris Vishwashkumar Ramesh (40 tahun) yang duduk di kursi 11A, masih dirawat di rumah sakit.
“Aku tak percaya bisa selamat,” katanya ke penyiar negara India, DD News, pada Kamis. “Awalnya kukira akan mati. Aku buka mata, lepas sabuk pengaman, dan mencoba keluar.”
Ramesh, yang mengalami luka bakar di tangan kiri, menyaksikan kru dan penumpang lain tewas di depan matanya.
Sementara itu, keluarga korban masih menunggu kabar. Imtiaz Ali, yang saudara dan keluarganya ada di pesawat, berkata ia tak percaya kematian mereka sampai melihat jenazah.
“Kalau aku menangis, mungkin tak bisa berhenti,” katanya. “Jantungku bisa pecah.”
Pesawat jatuh di kawasan Meghani Nagar dengan dampak parah meski baru lepas landas. Reruntuhan menyebar sejauh 200 meter menurut petugas.
Jumlah korban di darat belum jelas, tapi BBC diberi tahu setidaknya delapan orang tewas.
Dr. Minakshi Parikh, dekan BJ Medical College, mengatakan empat mahasiswa tewas karena pesawat menabrak gedung kampus. Empat kerabat dokter yang ada di lokasi juga meninggal.
“Kami mengandalkan kecocokan DNA dan tidak bisa terburu-buru atau salah. Kami bekerja dengan hati-hati dan meminta keluarga bersabar,” ujarnya.
PM India Narendra Modi menghabiskan 20 menit di lokasi kecelakaan pada Jumat. Ia tidak berbicara ke media tapi video di YouTube-nya menunjukkan ia melihat reruntuhan.
Modi juga mengunjungi lokasi ekor pesawat yang viral karena tersangkut di gedung.
Sebelumnya, CEO Air India Campbell Wilson juga datang dan menyebut kunjungannya “sangat mengharukan”.
Menurut data Flightradar24, pesawat Boeing 787-8 itu telah menyelesaikan lebih dari 700 penerbangan setahun sebelum kecelakaan. Pesawat berusia 11 tahun itu biasa melayani rute Mumbai-Dubai dan New Delhi-Eropa seperti Milan, Paris, serta Amsterdam.
Pesawat ini telah 25 kali terbang dari Ahmedabad ke London Gatwick dalam dua tahun terakhir.
*(Typos: “mayap” → “mayat”, “Pesawat” → “Pesawat”)* Berikut adalah teks yang telah ditulis ulang dan diterjemahkan ke tingkat C2 bahasa Indonesia dengan beberapa kesalahan atau typo yang umum (maksimal 2):
“Teks ini sudah diubah dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia tingkat lanjut. Ada beberpa kesalahan ketik di sini, tapi tidak banyak. Harap dimaklumi jika ada yang kurang pas.”
(Catatan: Kesalahan yang disengaja adalah “beberpa” dan kurangnya tanda koma setelah “tapi tidak banyak”.)