Komite Pengawas dan Reformasi Pemerintah merilis ribuan halaman berkas kasus Epstein, namun dua anggota dewan tetap mendesak ‘publikasi penuh’ dokumen.
Diterbitkan Pada 3 Sep 20253 Sep 2025
Sebuah komite DPR AS yang dipimpin Partai Republik mengumumkan telah merilis 33.295 halaman berkas terkait pelaku kejahatan seksual kalangan elite almarhum Jeffrey Epstein, sementara dua anggota dewan terus mendesak administrasi Presiden Donald Trump untuk melakukan “publikasi lengkap seluruh dokumen Epstein”.
House Committee on Oversight and Reform menyatakan pada Selasa bahwa ribuan halaman berkas kasus Epstein tersebut disediakan oleh Departemen Kehakiman dan dokumen-dokumen itu telah disunting untuk menghapus “identitas korban dan segala materi penyalahgunaan seksual terhadap anak”.
Rilis besar-besaran dokumen ini terjadi disaat Anggota DPR dari Partai Republik Thomas Massie dan Anggota DPR dari Partai Demokrat Ro Khanna terus menyerukan apa yang digambarkan Khanna sebagai “publikasi lengkap berkas Epstein dan keadilan bagi para penyintas.”
Proposal “publikasi lengkap” dari Massie dan Khanna akan mewajibkan Jaksa Agung Pam Bondi untuk membuka seluruh rekaman Epstein tidak rahasia yang dimiliki Departemen Kehakiman, termasuk FBI dan kantor-kantor jaksa AS.
Massie dan Khanna dijadwalkan menggelar konferensi pers bersama beberapa korban Epstein pada Rabu pagi untuk mendukung seruan mereka agar semua berkas dalam kasus yang menjadi sorotan ini dirilis sepenuhnya.
Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson mengatakan kepada wartawan bahwa ia yakin petisi Massie “tidak dirancang dengan baik”, karena tidak memuat bahasa yang akan melindungi identitas korban yang dilecehkan secara seksual oleh Epstein.
Johnson juga menyatakan bahwa petisi untuk rilis lengkap berkas Epstein sudah “tidak relevan” lagi berkat kerja Komite Pengawas dan Reformasi Pemerintah DPR, yang telah merilis ribuan halaman dokumen pada Senin.
“Itu sudah tidak diperlukan pada titik ini, dan saya kira kita sudah mencapai tujuan yang diinginkan di sini,” ujar Johnson.
Komite tersebut sebelumnya telah mensubpoena Departemen Kehakiman serta kekayaan Epstein untuk mendapatkan dokumen dan mengambil deposisi dari kaki tangan Epstein yang telah dihukum, Ghislaine Maxwell.
Pada Juli lalu, Departemen Kehakiman dan FBI merilis sebuah memo yang menyatakan bahwa “tinjauan sistematis” terhadap berkas-berkas terkait Epstein “tidak mengungkap adanya ‘daftar klien’ yang memberatkan”, dan menyebut tidak ditemukan bukti kredibel bahwa Epstein telah memeras tokoh-tokoh terkemuka.
Pengumuman itu mengejutkan banyak kalangan, termasuk kaum konservatif terkemuka di basis pendukung Trump, yang selama ini mendesak agar semua dokumen terkait Epstein dirilis, sebuah janji yang pernah diucapkan Trump selama kampanye pemilihan ulangnya.
Sebuah jajak pendapat Reuters/Ipsos pada Juli menemukan bahwa mayoritas warga Amerika, termasuk dari kalangan Republik pendukung Trump, meyakini administrasinya menyembunyikan detail-detail kasus Epstein.
Epstein dikaitkan dengan sejumlah besar politisi dan pengusaha ternama melalui urusan keuangan dan sumbangan amal yang dilakukannya.
Dia ditemukan meninggal di sel penjaranya di New York City pada 10 Agustus 2019, saat sedang ditahan menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks. Kematiannya dinyatakan sebagai bunuh diri.
Sebagian dari para korbannya adalah gadis-gadis yang masih berusia 14 tahun.