Perdana Menteri Mark Carney Berjanji Alihkan Anggaran Pertahanan dari AS ke UE
Kanada bakal memenuhi ambang belanja pertahanan NATO sebesar 2 persen tahun ini seiring pengalihan anggaran dari Amerika Serikat dan penguatan hubungan dengan Uni Eropa, menurut Perdana Menteri Mark Carney.
Carney mengumumkan hal ini Senin lalu, memperingatkan bahwa di dunia yang "lebih suram," Kanada harus mengurangi ketergantungan keamanan pada AS. Dalam pidato di Universitas Toronto, ia menyebut target ini tercapai lima tahun lebih cepat dari perkiraan.
Kanada sedang menata ulang kemitraan pertahanannya agar lebih selaras dengan UE, menandai pergeseran signifikan dari ketergantungan lama Ottawa pada AS. Negara ini berencana membeli lebih banyak peralatan pertahanan, termasuk pesawat tempur, dari Eropa.
Pemerintahnya juga meninjau rencana pembelian jet F-35 dari AS untuk menilai opsi lain.
"Infrastruktur dan peralatan militer kita sudah usang, menghambat kesiapan tempur," kata Carney.
"Hanya satu dari empat kapal selam kita yang layak laut. Kurang dari setengah armada laut dan kendaraan darat kita beroperasi. Lebih luas lagi, kita terlalu bergantung pada AS."
"Ancaman yang dihadapi Kanada semakin bertambah," tambahnya.
Janji Carney menyusul komitmen serupa dari anggota NATO lain dan tekanan terus-menerus dari Presiden AS Donald Trump agar sekutu meningkatkan belanja pertahanan. Ucapan kasar Trump, termasuk candaan menjadikan Kanada negara bagian ke-51 AS, memicu ketegangan dengan Ottawa.
Berdasar data NATO, Kanada menghabiskan 1,33 persen PDB untuk pertahanan pada 2023.
Sejak menjabat pertengahan Maret, Carney kerap memperingatkan pergeseran kepemimpinan global AS di bawah Trump.
"AS mulai memoneterisasi hegemoninya: memungut biaya akses pasarnya dan mengurangi kontribusi [relatif] untuk keamanan kolektif kita," ujarnya, mengkritik kebijakan dagang Trump.
"Kita tak boleh lagi mengirim tiga perempat belanja modal pertahanan ke Amerika," tegasnya.
Ia juga memperingatkan Kanada "terbangun oleh ancaman baru terhadap keamanan dan kedaulatan," dengan menyebut Rusia dan China sebagai perhatian utama.
Carney menegaskan kenaikan anggaran pertahanan sebagai keharusan strategis "untuk melindungi warga Kanada, bukan memenuhi akuntan NATO."
Pada April lalu, NATO mengumumkan 22 dari 32 anggotanya mencapai target belanja 2 persen. Negara-negara Eropa, khususnya, meningkatkan anggaran militer pasca-invasi Rusia ke Ukraina 2022, dan kini NATO anggap 2 persen sebagai syarat minimal.