Jasad Prajurit Ukraina Kembali Dibawa Pulang di Tengah Klaim Kemajuan dari Zelensky

Moskow telah menyerahkan sisa-sisa jasad lebih banyak prajurit kepada Ukraina, ujar para pejabat pada Kamis, bersamaan dengan klaim Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang kemajuan melawan pasukan Rusia di garis depan timur.

Kiev menerima 1.000 jasad prajurit, menurut staf yang menangani urusan tawanan perang. Penyerahan ini dimediasi oleh Palang Merah Internasional.

Blogger militer Rusia menulis bahwa Moskow menerima sisa-sisa jasad 24 prajurit sebagai gantinya, meskipun angka ini belum dikonfirmasi secara resmi.

Ukraina telah mempertahankan diri dari invasi Rusia selama lebih dari tiga setengah tahun.

Sejak awal tahun, Kiev telah menerima lebih dari 13.000 jasad prajurit dari pihak Rusia.

Di sisi lain, jumlahnya jauh lebih rendah. Akibat kemajuan pasukan Kremlin yang lambat namun stabil, hanya sedikit korban jiwa Rusia yang tertinggal di sisi garis depan Ukraina.

Zelensky Klaim Keuntungan Teritorial

Kabar serah terima ini muncul ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji apa yang disebutnya sebagai kesuksesan besar pasukannya dalam perang.

Selama sebuah serangan balik di barat laut kota Pokrovsk, sekitar 160 kilometer persegi dan tujuh desa berhasil direbut kembali serta selanjutnya 170 kilometer persegi “dibersihkan dari musuh,” ujar Zelensky dalam kunjungannya dekat garis depan.

Sebagai tambahan, sekitar 100 prajurit Rusia berhasil ditangkap.

Pernyataan Zelensky tidak dapat diverifikasi secara independen.

Akan tetapi, pengamat militer Ukraina melukiskan gambaran situasi yang tidak begitu cerah. Menurut laporan mereka, sebagian besar kota yang dideskripsikan Zelensky sebagai telah dibebaskan setidaknya masih diperebutkan.

Penboman Tewaskan Lima Orang di Ukraina Timur

Sekitar 50 kilometer dari Pokrovsk, setidaknya lima orang tewas dalam serangan bom Rusia di kota Kostiantynivka, Ukraina timur, menurut seorang pejabat lokal.

MEMBACA  Penyelidikan Uganda atas kematian pemain sepak bola Nigeria dari Klub Olahraga Vipers

Militer Rusia menjatuhkan bom seberat 250 kilogram di kawasan permukiman, menurut sebuah post Telegram Vadim Filashkin, gubernur wilayah Donetsk.

Empat bangunan tempat tinggal bertingkat rusak dalam serangan itu, ujarnya.

Garis depan telah mendekat hingga dalam beberapa kilometer dari kota industri itu dari tiga sisi. Sekitar sepersepuluh dari populasi sebelumnya yang berjumlah lebih dari 60.000 orang dikatakan masih tinggal di sana.

Kilang Minyak Rusia Jadi Target

Sebelumnya, Ukraina melancarkan serangan drone terhadap kilang minyak di dua wilayah Rusia dekat Sungai Volga, ujar para pejabat.

Gubernur wilayah Volgograd, Andrei Bocharov, mengatakan kota Volgograd, yang berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa, dibom pada malam hari. Ia menyatakan hanya terjadi kerusakan minor pada beberapa bangunan tempat tinggal akibat reruntuhan drone yang jatuh.

Di sisi lain, militer Ukraina menyatakan kilang minyak setempat berhasil dihantam. “Menurut informasi awal, operasi kilang minyak telah dihentikan,” tulis pasukan khusus militer di Telegram. Informasi ini tidak dapat diverifikasi secara independen.

Kilang minyak di Volgograd dianggap sebagai salah satu pabrik pengolahan minyak terbesar Rusia dan telah rusak dalam serangan-serangan sebelumnya. Kiev membenarkan serangan berulang dengan alasan kilang tersebut memproduksi bahan bakar untuk militer Rusia.

Serangan lain terjadi pada pagi hari di wilayah tetangga Bashkortostan. Sebuah pabrik kimia milik Gazprom milik negara Rusia dihantam oleh dua drone di kota Salavat, ujar kepala daerah tersebut, Radiy Khabirov.

Sementara Ukraina melancarkan serangan rutin di wilayah Rusia, termasuk pada fasilitas energi, kerusakan yang ditimbulkannya sangat kecil dibandingkan dengan kehancuran yang diakibatkan oleh serangan Rusia di wilayah Ukraina.