Israel mengedrop selebaran meminta bantuan penduduk Gaza untuk menemukan sandera yang masih ditahan oleh Hamas.
132 sandera yang ditahan sejak tanggal 7 Oktober masih belum diketahui keberadaannya, kata Israel.
Jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 25.000 orang dalam serangan terus-menerus terhadap enklave yang terkepung.
Pasukan Israel telah mengedrop selebaran di Gaza meminta bantuan penduduk untuk menemukan sandera yang ditahan oleh Hamas sejak tanggal 7 Oktober, sementara serangan terhadap jalur terkepung terus berlanjut.
Selebaran yang dijatuhkan di Rafah, di bagian selatan jalur Gaza, pada hari Sabtu menampilkan foto-foto 33 sandera dengan nama-nama mereka yang ditulis dalam bahasa Arab.
“Apakah Anda ingin pulang? Harap hubungi kami jika Anda mengenali salah satunya,” tulis selebaran tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Hamas membawa sekitar 240 sandera ke Gaza dari Israel setelah serangan mendadaknya pada bulan Oktober. Sejak itu, lebih dari 100 sandera telah dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata sementara.
Israel mengatakan bahwa 132 sandera masih belum diketahui keberadaannya, di antaranya sekitar 27 orang diduga tewas, menurut Reuters.
Selebaran itu dijatuhkan di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina berlindung di tengah serangan bom dan pertempuran sengit antara Pasukan Pertahanan Israel dan pejuang Palestina di enklave tersebut.
“Mereka meminta bantuan masyarakat karena mereka tidak dapat mencapai sandera mereka karena perlawanan,” kata Abu Ali, seorang penduduk Gaza Utara, kepada Reuters. “Akhiri perang ini, Netanyahu, dan kembalikan rakyatmu.”
Sementara itu, lebih dari 25.000 warga Palestina tewas sejak Israel memulai kampanye serangan udara dan invasi daratnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Kementerian tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang dalam jumlah korban tewasnya, namun mengatakan sekitar dua pertiga dari mereka yang tewas adalah perempuan dan anak-anak, hal ini didukung oleh perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Keluarga-keluarga sandera Israel juga meminta Presiden Israel Benjamin Netanyahu untuk mencari solusi untuk membebaskan sandera yang tersisa.
Beberapa keluarga berkemah di luar salah satu tempat tinggal Netanyahu pada Jumat malam untuk memprotes apa yang mereka gambarkan sebagai tindakan pemerintah yang tidak berbuat apa-apa untuk membebaskan kerabat mereka yang ditawan.
“Dia harus memilih … dan mengakhiri saga sandera ini,” kata Eli Shtivi, yang putranya, Idan, adalah salah satu sandera, seperti yang dilaporkan oleh The Times of Israel.
Baca artikel asli di Business Insider