Greta Thunberg, yang berusaha mengirim bantuan ke Gaza via laut bersama hampir selusin aktivis lainnya, dideportasi dari Israel setelah kapal mereka dicegat oleh militer, menurut Kementerian Luar Negeri Israel pada Selasa.
“Greta Thunberg baru saja berangkat dari Israel menuju Swedia (via Prancis),” tulis kementerian itu di X, disertai foto aktivis berusia 22 tahun itu naik pesawat.
Sebelumnya, kementerian tersebut mengumumkan bahwa Thunberg dan penumpang lain dari kapal telah tiba di Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv untuk kembali ke negara asal mereka.
Tiga orang lain juga akan meninggalkan Israel, menurut laporan media lokal.
Namun, delapan aktivis lainnya masih ditahan sementara karena menolak menandatangani dokumen deportasi, seperti dilaporkan portal berita ynet. Di antaranya adalah Rima Hassan, anggota Parlemen Eropa asal Prancis.
Menurut laporan, kedelapan orang itu akan tetap di pusat penahanan dekat bandara hingga mereka menandatangani formulir deportasi atau hingga maksimal 96 jam sejak ditahan.
Menteri Dalam Negeri Moshe Arbel melarang para aktivis itu masuk secara resmi ke Israel.
Kapal Madleen, dari Koalisi Freedom Flotilla (FFC), berlayar dari Sisilia seminggu lalu membawa bantuan untuk warga Palestina dan berharap menekan Israel agar mengakhiri perang di Gaza, di mana makanan dan bantuan langka akibat blokade Israel selama tiga bulan yang baru-baru ini sedikit dilonggarkan.
Namun, mereka dicegat pasukan Israel dini hari Senin setelah perintah Menteri Pertahanan Israel Katz.
FFC menyatakan dalam pernyataan pada Senin bahwa Madleen dicegat paksa oleh militer Israel di perairan internasional, awaknya ditahan, dan kargo bantuan disita.
Penyelenggara FFC, Huwaida Arraf, menyebut penahanan itu melanggar hukum karena Israel tak punya yurisdiksi atas relawan. Kemenlu Israel menyebut misi itu sebagai “provokasi” dan menjuluki Madleen sebagai “yacht selfie.”
Madleen terlihat mendekat ke pelabuhan Ashdod. Militer Israel menahan awak Madleen, kapal yang berlayar ke Gaza untuk mengirim bantuan kemanusiaan daan menantang blokade yang berlangsung. Ilia Yefimovich/dpa
Kapal-kapal militer Israel terlihat di pelabuhan Ashdod. Di Ashdod, aktivis sayap kiri Israel berdemonstrasi menentang penahanan Madleen, kapal yang bertujuan mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menantang blokade yang masih berjalan. Ilia Yefimovich/dpa