Ibu kota baru Indonesia yang belum selesai menandai Hari Kemerdekaan perdananya pada hari Sabtu dengan upacara pengibaran bendera di tengah latar belakang derek dan lokasi konstruksi berdebu.
Terletak di bagian timur Kalimantan yang berhutan, kota baru tersebut, yang disebut Nusantara, diharapkan menjadi alternatif berkelanjutan dan canggih untuk Jakarta yang penuh sesak dan terpolusi.
Meskipun beberapa bangunan pemerintah hampir selesai, sebagian besar infrastruktur penting masih belum selesai.
Presiden Joko Widodo yang akan segera berakhir, yang populer dengan nama Jokowi, memimpin upacara tersebut, bersama dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang akan menjabat pada bulan Oktober.
Upacara terpisah diadakan di Jakarta, dipimpin oleh Wakil Presiden Maruf Amin dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Proyek ambisius senilai $32 miliar ini telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterlambatan, masalah pengadaan lahan, dan kurangnya antusiasme dari investor asing.
Kritikus telah menyebutnya sebagai \”gajah putih\” ketika Jokowi berusaha menciptakan warisan abadi, sementara para lingkungan menyarankan potensi bencana ekologis.
Jokowi telah meminta kehati-hatian mengenai pemindahan pegawai negeri ke Nusantara.
Sebuah kelompok awal sekitar 1.700 pegawai pemerintah dijadwalkan akan pindah pada bulan September, tetapi transisi penuh mungkin memakan waktu lebih lama, kata pejabat.
Pemindahan melibatkan pembangunan 47 menara residensial untuk pegawai negeri, dengan 21 di antaranya sudah selesai. Strategi tiga fase sudah ada, termasuk perekrutan dengan lebih dari 40.000 posisi ditargetkan untuk institusi pemerintah pusat di Nusantara.
Penduduk dan mahasiswa memberikan salam saat komunitas atlet panjat tebing membentangkan bendera nasional besar selama upacara Hari Kemerdekaan ke-79 Indonesia di Tebing Hawu, Bandung, Jawa Barat. Algi Febri Sugita/ZUMA Press Wire/dpa
Siswa Indonesia berpartisipasi dalam upacara Hari Kemerdekaan ke-79 Indonesia di Tebing Hawu, Bandung, Jawa Barat. Algi Febri Sugita/ZUMA Press Wire/dpa