PERLU DIKETAHUI
Ibu seorang backpacker yang hilang mengeluarkan permohonan mengharukan di media sosial sementara polisi terus mencari putrinya, hampir dua minggu sejak terakhir kali terlihat, menurut laporan.
Polisi Australia Barat mengonfirmasi pada Kamis, 10 Juli, bahwa kendaraan Carolina Wilga (26) yang ditinggalkan telah ditemukan di pedalaman. Polisi menyatakan wanita yang telah berkelana di Australia selama dua tahun terakhir ini "tidak berada di lokasi saat ditemukan."
Ibu backpacker yang hilang itu membagikan unggahan emosional di media sosial menyusul pencarian putrinya yang masih berlangsung, nyaris dua pekan sejak ia terakhir terlihat atau memberi kabar.
Pada Kamis, 10 Juli, Polisi Australia Barat memberikan pembaruan mengenai Carolina Wilga (26) asal Jerman setelah mobilnya yang ditinggalkan ditemukan sekitar pukul 13.10 waktu setempat di area Karroun Hill, wilayah Wheatbelt timur laut Australia Barat, sebagaimana dikonfirmasi dalam unggahan Facebook.
Mitsubishi Delica dengan plat WA 1HDS 330 yang dikemudikan Wilga "diduga mengalami masalah mekanis," menurut polisi.
"Carolina Wilga tidak ada di lokasi. Pencarian untuk menemukannya terus dilakukan dengan tambahan sumber daya yang dikerahkan ke area tersebut," tambah polisi.
Wilga terakhir terlihat dan berkomunikasi dengan teman-temannya pada 29 Juni. Ia terekam kamera tiba di sebuah toko di persimpangan Lucas Street dan Shemeld Street, Beacon, sekitar pukul 12.10 waktu setempat menggunakan van-nya, kemudian meninggalkan lokasi lima menit kemudian. Sejak saat itu, tidak ada kabar darinya.
Dalam pencarian ini, seorang wanita yang diduga ibunya berkomentar di unggahan polisi, seperti dilaporkan 7 News.
"Aku ibunya dan butuh bantuan, karena aku tak bisa berbuat banyak dari Jerman," tulisnya, menurut The West Australian.
"Carolina sangat dirindukan. Jika ada yang punya informasi, hubungi polisi. Tolong buka mata lebar-lebar," tambahnya.
Keluarga Wilga, yang biasanya rutin berkomunikasi, tidak menerima kabar darinya sejak 18 Juni, menurut 9News.
Sebelum hilang, Wilga "bekerja di area pertambangan di Australia Barat dan biasanya tinggal di hostel saat berada di wilayah metropolitan."
Pada 28 Juni, sehari sebelum terakhir terlihat, ia terlihat mengunjungi toko di Stirling Terrace, dekat persimpangan Goomalling-Toodyay Road di Toodyay, sebelum menuju area Dowerin, menurut Facebook polisi.
"Wilga digambarkan berkebangsaan Jerman, bertubuh ramping, berambut cokelat bergelombang panjang, bermata cokelat, dan memiliki beberapa tato, termasuk simbol di lengan kirinya," tulis unggahan itu.
Polisi menduga ponsel Wilga telah dimatikan, menurut The West Australian.
"Mereka menyelidiki—bukan berarti ini kasus pembunuhan saat ini—tapi kami ingin kemampuan terbaik kami digunakan untuk menyelidiki sesuatu yang sangat meresahkan," kata Komisaris Polisi Col Blanch, Rabu. Keluarga Wilga diduga akan segera ke Australia Barat.
"Kami sangat khawatir dengan keselamatannya," tambah Blanch, dikutip 9News.
Polisi meminta siapa pun yang memiliki informasi atau rekaman drone di sekitar Beacon atau Wheatbelt timur laut antara 29 Juni–4 Juli untuk menghubungi mereka dan mengunggah rekaman.
Polisi Australia Barat belum merespon permintaan informasi tambahan dari PEOPLE.
Baca artikel aslinya di People.