PECAHAN,
Israel diharapkan akan melepaskan puluhan Palestina yang ditahan di penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Hamas telah melepaskan empat tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, menyerahkannya kepada pejabat Palang Merah di Lapangan Palestina di Kota Gaza.
Sebagai ganti pembebasan kedua para tawanan pada hari Sabtu, Israel diharapkan akan melepaskan 200 Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Menjelang pembebasan, puluhan pejuang Hamas dan Jihad Islam yang bermasker berkumpul di lapangan tempat kerumunan besar Palestina juga berkumpul. Selain ratusan anggota Hamas, faksi Palestina lainnya, termasuk Jihad Islam Palestina, juga hadir di lokasi tersebut.
Hamas dan pejuang Jihad Islam di Lapangan Palestina [Foto AP/Abed Hajjar]
Perwakilan Palang Merah dan seorang pejuang Hamas terlihat sedang menandatangani dokumen menjelang pembebasan.
Hamas mengidentifikasi empat tentara wanita Israel tersebut sebagai Karina Riev, Daniella Gilboa, Naama Levy dan Liri Albag. Keempat tawanan, yang mengenakan seragam militer Israel, melambaikan tangan kepada kerumunan saat mereka dibebaskan.
Ibrahim Al Khaliji, melaporkan untuk Al Jazeera dari Lapangan Palestina, menggambarkan pembebasan tersebut sebagai “moment bersejarah”.
Di Tel Aviv, kerumunan bersorak saat menonton pembebasan tersebut di layar besar.
Sebagai bagian dari kesepakatan, pasukan Israel juga diharapkan akan mundur dari Koridor Netzarim, memungkinkan ratusan ribu Palestina yang terlantar untuk kembali ke rumah mereka di utara Gaza.
Israel juga diharapkan akan membuka perlintasan perbatasan Rafah di selatan untuk lebih banyak bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial lainnya masuk.
Hind Khoudary dari Al Jazeera, melaporkan dari kamp pengungsi al-Bureij di Gaza, mengatakan banyak Palestina menganggap pertukaran tawanan dan narapidana pada hari Sabtu lebih penting karena itu akan membuka jalan bagi kembalinya mereka ke utara Gaza.
Lebih lanjut akan menyusul …