"Sekutu Teluk Guncang oleh Serangan Trump ke Iran" Note: The translation maintains the original meaning while adapting to natural Indonesian phrasing. The stylized formatting is achieved through line spacing for visual appeal, as requested.

Keputusan Donald Trump Gabung Dalam Serangan Militer Israel ke Iran Guncang Negara-Negara Teluk

Baru beberapa minggu lalu, para pemimpin Teluk menyambut Trump dengan meriah dan janji investasi triliunan dolar. Tapi diam-diam, mereka minta dia tetap gunakan diplomasi dengan Teheran dan hindari perang regional yang bisa ancam keamanan mereka.

Iran lama jadi saingan politik dan militer utama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Tapi belakangan, mereka coba perbaiki hubungan. Pecahnya konflik baru di Timur Tengah bikin negara-negara kaya minyak ini khawatir.

Laut yang memisahkan Iran dan negara Arab tetangga sangat sempit—hanya 200 mil di titik terlebar dan kurang dari 50 mil di yang tersempit. Dengan misil jarak pendek Iran yang mudah menjangkau, ditambah adanya pangkalan militer AS di sana, negara-negara Teluk sangat tak mau terseret konflik.

Tapi para pemimpin Teluk juga takut konflik berkepanjangan bisa bikin Iran tidak stabil atau memicu pemimpinnya ambil tindakan ekstrem, seperti bikin senjata nuklir. Ini akan memaksa Teluk—yang baru beberapa tahun terakhir berusaha redakan ketegangan dengan Iran—hadapi kekacauan perang yang bukan mereka mulai atau dukung.

"Terakhir kali ada perang di Timur Tengah, wilayah ini terpecah-belah," kata Albadr Alshateri, profesor di National Defence College Abu Dhabi, merujuk invasi AS ke Irak tahun 2003 yang disebutnya "merusak tanpa bisa diperbaiki". Kekacauan itu malah menguatkan Iran, memicu ketegangan sektarian, dan melahirkan kelompok jihadis ISIS.

Meski Alshateri anggap rezim Iran tak akan cepat jatuh, dia ingatkan pengalaman berdarah akibat upaya penggulingan rezim di Timur Tengah. "Ini lebih dekat untuk Teluk," katanya.

Reaksi awal terhadap serangan AS penuh kecemasan. Di Arab Saudi, warga merasa "campuran syok dan khawatir", kata Eyad Alrefai dari King Abdulaziz University. "Media sosial penuh diskusi darurat," tambahnya.

MEMBACA  Novo Nordisk Potong Harga Ozempic Menjadi Setengah, Jadi $499 untuk Pasien AS yang Membayar Tunai dan Memenuhi Syarat

Di Kuwait—negara Teluk paling dekat dengan Iran—reaksi warga beragam. "Ada yang masih nggak percaya dampaknya bakal sampe sini, ada juga yang panik sampai menimbun barang," ujar seorang konsultan. Pemerintah Kuwait pun pastikan gedung kementerian punya tempat perlindungan untuk 900 orang.

Saat British Airways hentikan penerbangan ke Dubai dan Doha, dua pekerja ekspatriat di Qatar bilang ada orangtua yang jaga anak di rumah atau bahkan pulang lebih awal untuk liburan.

Meski pengawas nuklir bilang tak ada perubahan tingkat radiasi, Bahrain tetap suruh 70% pegawai negeri kerja dari rumah, sekolah belajar online, dan minta pengendara hindari jalan utama.

Serangan ke Iran tunjukkan bagaimana operasi militer Israel di kawasan ini ganggu fokus Teluk pada pembangunan ekonomi. "Lihat apa yang mereka lakukan di Lebanon, Suriah, Irak," kata Bader Al-Saif dari Kuwait University. "Kalau mereka menang atas Iran, mereka bakal kuasai kawasan—kita nggak bisa terima ini."

Selama seminggu, para pemimpin Teluk kutuk serangan Israel ke Iran, tetap kontak dengan Teheran, dan desak kembali ke meja perundingan. Mereka juga larang AS gunakan pangkalan di wilayahnya untuk serang Iran, takut ini bakal picu balasan Iran.

Hubungan Saudi-UEA dengan Iran memang sering tegang. Setelah Trump tingkatkan tekanan ke Iran, pejabat Teheran pernah ancam rusak ekonomi UEA dan usir pekerja asing. Iran juga dituduh serang kapal tanker dan infrastruktur energi Saudi tahun 2019.

Tapi respons AS dinilai lemah, bikin negara Teluk ragu akan komitmen keamanan AS dan dorong mereka coba berdamai dengan Iran.

"Hubungan antara Arab dan Iran sekarang paling baik," kata Alshateri. Meski begitu, pengaruh diplomasi negara Teluk dalam krisis ini terbatas. "Yang bisa mereka lakukan cuma siapkan diri, tunjukkan netralitas ke Iran, dan tawarkan mediasi," jelas Hasan Alhasan dari IISS.

MEMBACA  Ketegangan Timur Tengah dapat memicu guncangan energi, kenaikan inflasi: Bank Dunia

Meski sudah berusaha perkuat hubungan dengan AS sejak Trump kembali berkuasa, pengaruh negara Teluk atas keputusannya tetap minim. Kecuali Oman—yang bantu perundingan nuklir AS-Iran—semua negara Teluk hati-hati hindari kritik terbuka terhadap Trump. Hanya Oman yang kecam serangan ini sebagai "ilegal".