Versi B1 Bahasa Indonesia (dengan beberapa kesalahan/typo):
Rancangan anggaran yang diusulkan Presiden Donald Trump bisa bikin susah musim pelaporan pajak tahun depan karena IRS kehilangan seperempat karyawan akibat pemotongan staf, kata watchdog independen Rabu lalu.
Jumlah karyawan IRS turun dari 102.113 jadi 75.702 dalam setahun terakhir, berdasarkan laporan National Taxpayer Advocate ke Kongres. Laporan ini ngasih angka resmi pertama soal pemecatan terkait Departemen Efisiensi Pemerintahan Elon Musk.
Kebanyakan karyawan milih ambil tawaran "fork in the road" dari DOGE daripada nunggu di-PHK.
Beberapa temuan dari laporan:
Wajib pajak mungkin akan rasakan efek pemotongan staf
Upaya pemerintahan Trump buat ngecilin birokrasi federal bikin banyak karyawan baru yang belum dapat perlindungan civil service memilih keluar lewat program "pengunduran diri tertunda". Lebih dari 17.500 karyawan IRS pilih ini. Pemotongan terbanyak di layanan wajib pajak, kantor UKM, dan IT.
Anggaran usulan pemerintahan Republik termasuk pemotongan 20% dana IRS tahun depan. Itu artinya turun 37% kalau diitung dana tambahan dari Inflation Reduction Act era Biden yang udah dihapus.
"Pemotongan sebesar ini bisa pengaruhi wajib pajak dan potensi pendapatan negara," tulis Erin M. Collins, pemimpin organisasi yang tugasnya lindungi hak wajib pajak.
Musim pajak 2026 bisa berantakan
Collins bilang musim pajak 2025 adalah "yang paling sukses dalam beberapa tahun terakhir", tapi dia peringatin kalau 2026 bisa kacau.
"Dengan staf IRS berkurang 26% dan perubahan besar undang-undang pajak akan datang, ada risiko buat musim pajak depan," tulisnya. "IRS harus mulai siapin langkah dari sekarang."
Dia bilang, udah setengah tahun tapi IRS belum lakuin persiapan penting kayak rekrutmen dan pelatihan karyawan sementara/tetap.
Paket Trump bisa tambah masalah
Laporan ini juga peringatin kemungkinan kurangnya staf buat atur ketentuan baru dari paket undang-undang Trump kalo disetujui.
"Beberapa aturan akan berlaku mundur buat tahun pajak 2025, jadi pengaruhi jutaan wajib pajak dan IRS harus cepat update formulir 2025 buat musim pajak 2026," kata laporan.
Contohnya, RUU DPR melarang IRS bayarin Employee Retention Credit yang diajuin setelah 31 Januari 2024.
IRS juga biasanya dapet lebih banyak panggilan setelah ada perubahan besar undang-undang pajak, jadi mungkin butuh tambahan staf dan alat digital lebih baik biar layanan tetap lancar.
Kasus pencurian identitas masih numpuk
IRS masih telat nanganin kasus pencurian identitas yang dilaporin sendiri—butuh sampe 20 bulan buat selesaiin.
Sampai akhir musim pajak 2025, IRS masih proses sekitar 387.000 kasus. Sedikit lebih cepat dibanding laporan tahun lalu yang butuh 22 bulan buat selesaiin 500.000 kasus.
"Waktunya masih terlalu lama," kata Collins. "Saya minta IRS fokus supaya waktu penyelesaian bisa jauh lebih cepat, biar korban, terutama yang butuh tax refund, nggak harus nunggu hampir 2 tahun."
(Typos: "ngasih" → "kasih", "ngecilin" → "mengurangi")