Masa Depan Cerah Rivian Automotive (NASDAQ: RIVN)
Rivian Automotive punya masa depan yang sangat menjanjikan. Mulai awal 2026, manajemen berencana memproduksi tiga mobil listrik (EV) baru dengan harga terjangkau. Membuat EV dengan harga di bawah $50.000 adalah pencapaian besar untuk produsen mobil. Saat Tesla meluncurkan Model Y dan Model 3 yang terjangkau, penjualan meledak. Sekarang, dua model itu menyumbang lebih dari 90% penjualan Tesla.
Berita Terbaru Bisa Jadi Tantangan
Namun, berita terbaru bisa menghambat rencana pertumbuhan Rivian. Rancangan undang-undang dari Presiden Donald Trump mengusulkan pemotongan insentif pajak untuk EV, yang bisa menaikkan harga mobil listrik sebesar $4.000 sampai $7.500. Seberapa besar dampaknya buat Rivian? Jawabannya mungkin mengejutkan.
Investor Mencari "Tesla Berikutnya"
Banyak investor mencari saham mobil listrik untuk menemukan "Tesla berikutnya". Misi yang layak, karena saham Tesla naik 23.000% sejak 2010. Kuncinya? Cari perusahaan yang bisa luncurkan model terjangkau di bawah $50.000. Mencapai target ini bisa jadi katalis pertumbuhan besar, membuka pasar baru untuk puluhan juta pembeli.
Rivian Sudah di Jalur yang Tepat
Saat ini, Rivian sudah ada di jalur yang benar. Setelah meluncurkan dua model mewah—mirip seperti Tesla dengan Model S dan Model X—Rivian bersiap memproduksi tiga model terjangkau: R2, R3, dan R3X. Produksi direncanakan mulai awal 2026, tapi kemungkinan produksi penuh baru tercapai di 2027 atau 2028. Dengan $4,7 miliar cadangan tunai dan kerja sama dengan Volkswagen yang bisa memberikan modal tambahan, Rivian punya cukup sumber daya untuk memasarkan mobil-mobil ini.
Dampak Insentif Pajak
Meskipun insentif pajak EV mungkin dihapus, Rivian punya modal untuk mencapai target pertumbuhannya. Saat ini, harga mobil Rivian berkisar $70.000–$100.000. Jika tiga model baru bisa dijual di bawah $50.000, harganya akan jauh lebih terjangkau, bahkan tanpa insentif pajak. Bahkan, penghapusan insentif pajak bisa membantu Rivian dalam jangka panjang.
Bill Trump Belum Jadi UU
Perlu diingat, rancangan undang-undang Trump belum disahkan. Jika benar dihapus, permintaan EV mungkin turun dalam jangka pendek. EV sudah sulit bersaing dengan mesin bensin atau diesel. Kenaikan harga $4.000–$7.500 bisa mengurangi minat pembeli, terutama yang ingin berhemat. Rivian juga dapat pendapatan dari penjualan kredit regulasi—faktor penting dalam margin positif mereka.
Persaingan dengan Lucid Group
Kebanyakan produsen mobil Amerika Utara belum punya EV terjangkau, meski banyak yang berusaha. Lucid Group misalnya, yang punya kurang dari $2 miliar tunai dan mungkin butuh modal lebih besar untuk memasarkan mobil terjangkau. Jika insentif pajak dihapus, Lucid bisa kesulitan finansial.
Rivian Lebih Siap
Berbeda dengan Lucid, Rivian sudah untung di margin kotor dan lebih maju dalam pengembangan model terjangkau. Jika pesaing lain kesulitan karena insentif pajak turun, Rivian bisa diuntungkan dalam jangka panjang. Namun, dalam jangka pendek, permintaan mungkin turun.
Kesimpulan: Pro Kontra buat Rivian
Hasilnya beragam buat Rivian. Permintaan mungkin turun dalam jangka pendek, tapi persaingan yang melemah bisa buka peluang pasar lebih besar dalam jangka panjang.
Sebelum Beli Saham Rivian, Pertimbangkan Ini:
Tim analis Stock Advisor baru merilis 10 saham terbaik untuk dibeli sekarang… dan Rivian tidak termasuk di dalamnya. 10 saham terpilih ini bisa memberikan keuntungan besar dalam beberapa tahun ke depan.
Contoh: Netflix direkomendasikan pada 17 Desember 2004—investasi $1.000 bisa jadi $653.702!
Atau Nvidia pada 15 April 2005—investasi $1.000 bisa jadi $870.207!
Rata-rata, Stock Advisor memberikan return 988%, jauh mengalahkan S&P 500 yang hanya 172%. Jangan lewatkan daftar terbarunya!
Ryan Vanzo tidak memegang saham yang disebutkan. The Motley Fool memegang saham Tesla dan merekomendasikan Volkswagen Ag.
Artikel ini awalnya diterbitkan oleh The Motley Fool.