Perusahaan Otomotif ‘Panik Total’ atas Hambatan Mineral Tanah Jarang

Berlin/London/Detroit (Reuters) – Frank Eckard, CEO perusahaan pembuat magnet Jerman, kebanjiran telepon akhir-akhir ini. Produsen mobil dan pemasok suku cadang panik mencari sumber alternatif magnet, yang langka karena pembatasan ekspor China.

Beberapa bilang ke Eckard pabrik mereka bisa berhenti operasi pertengahan Juli kalau tidak dapat magnet cadangan. "Seluruh industri mobil panik banget," kata Eckard, CEO Magnosphere di Troisdorf, Jerman. "Mereka mau bayar harga berapa pun."

Para bos mobil kembali berkumpul di ruang rapat, khawatir pembatasan ekspor China terhadap magnet rare-earth—yang penting buat mobil—bakal lumpuhkan produksi. Presiden AS Donald Trump bilang Presiden China Xi Jinping setuju untuk mengalirkan mineral dan magnet rare-earth ke AS. Tim dagang AS rencananya akan bertemu tim China di London hari Senin.

Industri khawatir masalah rare-earth ini bisa jadi guncangan ketiga bagi pasokan dalam lima tahun. Sebelumnya, kekurangan semikonduktor mengurangi jutaan mobil dari rencana produksi tahun 2021-2023. Dan sebelumnya lagi, pandemi COVID tahun 2020 tutup pabrik selama berminggu-minggu.

Krisis-krisis itu bikin industri memperkuat strategi pasokan. Mereka sekarang lebih prioritaskan suku cadang cadangan dan kurangi sistem just-in-time, yang hemat biaya tapi berisiko kalau ada krisis.

Tapi dari telepon yang masuk ke Eckard, "gak ada yang belajar dari masa lalu," katanya.

Kali ini, industri mobil hampir gak punya pilihan bagus karena China kuasai pasar rare-earth. Nasib pabrik mobil sekarang tergantung tim kecil birokrat China yang sedang tinjau ratusan aplikasi izin ekspor.

Beberapa pabrik pemasok mobil Eropa udah tutup, dan bakal lebih banyak lagi, kata asosiasi pemasok mobil CLEPA.

"Lambat laun, semua akan kena," kata Sekjen CLEPA Benjamin Krieger.

Mobil modern pakai motor berbasis rare-earth di banyak komponen—kaca spion, speaker, pompa oli, wiper, sensor bahan bakar, sampai sensor rem.

MEMBACA  Tiga orang ditahan atas video tentang presiden di media sosial

Menurut konsultan AlixPartners, China kuasai 70% pertambangan rare-earth global, 85% kapasitas pemurnian, dan 90% produksi logam paduan & magnet rare-earth. Rata-rata mobil listrik butuh 0,5 kg rare-earth, sementara mobil biasa cuma separuhnya, kata Badan Energi Internasional.

China pernah batasi ekspor rare-earth tahun 2010 saat konflik sama Jepang. Jepang akhirnya cari pemasok lain, dan tahun 2018, impor rare-earth dari China cuma 58%.

"China selalu punya kartu rare-earth kapan pun mereka mau," kata CEO NioCorp Mark Smith, yang sedang kembangkan proyek rare-earth di Nebraska.

Produsen mobil berusaha kurangi ketergantungan pada China atau bahkan bikin magnet tanpa rare-earth. Tapi sebagian besar masih butuh tahunan untuk produksi skala besar.

"Intinya adalah cari solusi alternatif di luar China," kata Joseph Palmieri dari Aptiv dalam konferensi di Detroit pekan lalu.

Produsen seperti GM, BMW, dan pemasok besar kayak ZF & BorgWarner sedang garap motor dengan kandungan rare-earth rendah atau nol. Tapi sedikit yang udah bisa produksi massal dengan biaya murah.

UE udah luncurkan inisiatif seperti Critical Raw Materials Act untuk tingkatkan sumber rare-earth Eropa. Tapi belum cukup cepat, kata Noah Barkin dari Rhodium Group.

Bahkan perusahaan dengan produk siap pasar susah saing harga dengan produsen China.

David Bender dari Heraeus bilang bisnis daur ulang magnet mereka cuma operasi di 1% kapasitas dan bisa tutup tahun depan kalau penjualan gak naik.

Niron dari AS udah kembangkan magnet tanpa rare-earth dan dapat investasi $250 juta dari GM, Stellantis, dan Magna.

"Minat investor dan pelanggan naik drastis sejak China batasi ekspor," kata CEO Jonathan Rowntree. Mereka rencananya bangun pabrik senilai $1 miliar yang bakal operasi tahun 2029.

MEMBACA  Aplikasi kewarganegaraan Irlandia dari Britania Raya mencapai puncak pasca-Brexit

Warwick Acoustics dari Inggris udah bikin speaker tanpa rare-earth yang rencananya dipakai mobil mewah tahun ini. Tapi speaker ini belum bakal masuk mobil biasa dalam lima tahun ke depan.

Sementara cari solusi jangka panjang, produsen mobil berusaha hindari penutupan pabrik mendadak.

Mereka harus cari tahu pemasok mana yang butuh izin ekspor. Mercedes-Benz, contohnya, sedang bicara dengan pemasok untuk stok rare-earth.

Analis bilang produsen mobil mungkin harus bikin mobil tanpa beberapa bagian dan simpan dulu sampai suku cadang tersedia, seperti yang GM lakuin waktu krisis semikonduktor.

Ketergantungan produsen mobil pada China gak cuma rare-earth. Laporan Komisi Eropa 2024 bilang China kuasai lebih dari 50% pasokan global 19 bahan baku penting, termasuk mangan, grafit, dan alumunium.

Andy Leyland dari SC Insights bilang bahan-bahan itu bisa dipake China sebagai senjata. "Ini cuma peringatan," katanya.

(Pelaporan oleh Christina Amann, Victoria Waldersee, Kalea Hall, Nick Carey, Isabelle Carlsson, Milan Strahm, Guilio Piovaccari, dan Norihiko Shirouzu; Disunting oleh Richard Chang)