Zohran Mamdani membuat sejarah ketika dia menang pemilihan walikota New York pada Selasa malam. Dia menjadi walikota termuda dalam lebih dari satu abad dan orang Muslim pertama yang memimpin kota itu. Tapi ibunya, Mira Nair, sudah membuat jalan suksesnya sendiri beberapa puluh tahun yang lalu.
Mira Nair, yang sekarang umurnya 68 tahun, adalah salah satu pembuat film independen paling sukses di generasinya. Dia terkenal karena mengubah anggaran kecil menjadi film yang sukses di kritikus dan box office, tanpa meninggalkan visi seninya.
Kesuksesan besar Nair dimulai dengan film “Salaam Bombay!” di tahun 1988. Film tentang kehidupan anak jalanan di Mumbai ini dibuat hanya dengan $450,000, tapi mendapat sekitar $7.4 juta di seluruh dunia. Film ini juga dinominasikan untuk Oscar. Hasil dari film ini digunakan Nair untuk membangun Salaam Baalak Trust, sebuah organisasi yang masih membantu anak jalanan di Delhi dan Mumbai saat ini.
Nair lahir di India dan kuliah di Delhi University dan Harvard University. Awalnya dia belajar akting, tapi kemudian beralih ke pembuatan film dokumenter. Dia mendirikan perusahaan produksinya sendiri, Mirabai Films, pada tahun 1989.
Filmnya yang lain, “Mississippi Masala” (1991), dibintangi Denzel Washington dan juga sukses. Saat melakukan penelitian untuk film ini di Uganda, Nair bertemu dengan suaminya, Mahmood Mamdani, yang adalah ayah dari Zohran.
Kesuksesan komersial terbesarnya adalah film “Monsoon Wedding” di tahun 2001. Film yang dibuat dengan hanya $1.5 juta ini akhirnya mendapat lebih dari $30 juta di seluruh dunia. Film ini juga membuat Nair menjadi wanita pertama yang memenangkan Golden Lion, penghargaan tertinggi di Venice Film Festival.
Nair terus membuat film dengan berbagai jenis, seperti “Vanity Fair” (2004), “The Namesake” (2006), dan “Queen of Katwe” (2016). Menariknya, di film “Queen of Katwe”, putranya Zohran yang sekarang jadi walikota New York, bekerja sebagai supervisor musik.
Nair dikenal karena memilih integritas seni daripada tekanan komersial. Dia pernah menolak tawaran untuk menyutradarai film “Harry Potter and the Goblet of Fire”. Dia memilih untuk membuat “The Namesake” saja. Keputusan ini bahkan dibantu oleh putranya, Zohran, yang saat itu baru berumur 14 tahun.
Selain membuat film, Nair juga aktif dalam kegiatan sosial. Dia mendirikan Maisha Film Lab di tahun 2004, sebuah program pelatihan gratis untuk calon pembuat film dari Afrika Timur. Pemerintah India memberikan penghargaan Padma Bhushan padanya di tahun 2012.
Di umur 68 tahun, Nair masih aktif membuat film. Dia baru saja merilis film “Cactus Pears” dan sedang mengerjakan adaptasi musikal dari “Monsoon Wedding”.
Nilai kekayaan Nair diperkirakan sekitar $5 juta. Jumlah ini mungkin tidak sebanyak sutradara Hollywood lainnya, tapi ini menunjukkan bahwa dia lebih memilih pilihan seni daripada hanya uang.
Sekarang, saat putranya Zohran Mamdani bersiap menjadi walikota New York, dia membawa pelajaran dari cara ibunya berkarya di industri film dengan caranya sendiri. Nair pernah mengatakan bahwa putranya adalah “oksigen dan bahan bakarnya”.