Seorang laki-laki yang terlihat di video melempar sandwich ke aorang agen federal di Washington D.C. akhirnya didakwa dengan pelanggaran ringan. Ini terjadi setelah jaksa tidak berhasil meyakinkan dewan juri untuk memberikan dakwaan yang lebih serius, menurut dokumen pengadilan.
Keputusan ini merupakan pukulan untuk pemerintahan Trump. Mereka sebelumnya menggunakan kasus ini sebagai contoh bahwa mereka akan menindak tegas kekerasan terhadap polisi. Padahal, Trump sendiri pernah memaafkan para perusuh yang menyerang petugas dengan senjata pada tanggal 6 Januari.
Gedung Putih bahkan pernah membuat video dramatis tentang penangkapan pria itu, Sean Charles Dunn. Jaksa utama Washington, Jeanine Pirro, juga membahas dakwaan awalnya di media sosial dengan berkata, "Jadi, simpan saja sandwich subway-mu di tempat lain."
Sekarang, Dunn hanya didakwa dengan penganiayaan ringan, yang hukuman maksimalnya satu tahun penjara. Pengacara Dunn tidak langsung membalas email yang minta komentar.
Sangat jarang dewan juri menolak untuk mengajukan dakwaan. Tapi akhir-akhir ini, hal itu sudah terjadi beberapa kali di Washington. Ini mungkin tanda bahwa warga kecewa dengan operasi penegakan hukum yang sedang berlangsung.
Video Dunn melempar sandwich ke dada seorang agen menjadi viral tidak lama setelah perintah Trump pada 11 Agustus untuk mengirim banyak agen dan tentara ke Washington. Polisi mengatakan Dunn juga menghina agen dan memanggilnya "fasis".
Dunn berteriak, "Kenapa kamu di sini? Aku tidak mau kamu di kotaku!". Dia mencoba lari tetapi akhirnya ditangkap. Ternyata, dulunya dia bekerja sebagai spesialis urusan internasional di Departemen Kehakiman, tapi langsung dipecat.
Dalam kasus lain baru-baru ini, tiga dewan juri memutuskan untuk tidak mendakwa seorang wanita yang dituduh menyerang agen FBI. Karena ditolak dewan juri, kantor Pirro sekarang mengejar dakwaan pelanggaran ringan untuk Sydney Lori Reid.
Memperkenalkan Fortune Global 500 2025, peringkat perusahaan-perusahaan terbesar di dunia. Jelajahi daftar tahun ini.