Byju Raveendran, pendiri dan CEO dari Byju’s PTE Ltd, sedang menghadapi masalah besar. Pengadilan bangkrut di Amerika Serikat memerintahkannya untuk membayar lebih dari $1.07 miliar. Dia tidak terima dengan keputusan ini dan mengatakan dia akan banding.
Hakim memberikan putusan itu karena Byju Raveendran sering mengabaikan perintah pengadilan dan tidak memberikan jawaban yang jelas tentang uang $533 juta yang katanya ditransfer oleh perusahaan Byju’s di AS pada tahun 2022 dan tidak dikembalikan. Hakim juga menyebutkan masalah dengan aset lainnya yang nilainya sekitar $540.6 juta.
Masalah ini berawal dari pinjaman besar $1.2 miliar yang diberikan ke Byju’s pada tahun 2021. Pemberi pinjaman menuntut uang mereka kembali. Bahkan, sekelompok pemberi pinjaman yang dipimpin GLAS Trust sudah menggugat Raveendran dan istrinya karena uang $533 juta yang hilang itu. Raveendran dan istrinya menyangkal melakukan kesalahan dan balas menuduh pemberi pinjaman ingin mengambil alih perusahaannya secara paksa.
Pengadilan mengatakan Raveendran sering tidak hadir di persidangan, melewatkan batas waktu, dan mengabaikan hukuman denda sebelumnya. Hakim menyatakan situasi ini sangat luar biasa dan unik.
Pengacara Raveendran, J. Michael McNutt, mengatakan bahwa pengadilan melakukan kesalahan dan mereka akan mengajukan banding. Mereka berpendapat pengadilan tidak memberikan kesempatan bagi Raveendran untuk membela diri dan mengabaikan fakta bahwa uang pinjaman itu digunakan untuk perusahaan induk Byju’s, bukan untuk keuntungan pribadi Raveendran.
Mereka juga berencana menuntut GLAS Trust dan lainnya di beberapa negara dengan tuntutan ganti rugi paling tidak $2.5 miliar.
Ini adalah kejatuhan yang dramatis bagi Raveendran. Perusahaannya, Byju’s, pernah menjadi startup paling berharga di India dengan nilai $22 miliar dan didukung investor top dunia. Sekarang, perusahaan ini penuh dengan tuntutan hukum, kekurangan dana, banyak PHK, dan perebutan kontrol.
Sementara itu di India, Byju’s sedang dalam proses penjualan yang diawasi pengadilan karena masalah kebangkrutan. Beberapa pihak seperti Manipal Group dan UpGrad-nya Ronnie Screwvala dilaporkan tertarik untuk membeli aset Byju’s.