Pasar-pasar menunjukkan tanda-tanda risiko awal dari perang lebih luas di Timur Tengah saat harga crypto turun setelah Iran meluncurkan gelombang drone ke Israel.

Harga cryptocurrency turun pada Sabtu malam setelah Iran meluncurkan gelombang drone ke Israel, menandai indikasi awal dari kekacauan yang bisa memukul pasar saat investor mulai memperhitungkan ancaman perang di Timur Tengah yang lebih luas. Bitcoin turun 5% dari harga pada Jumat, sementara ether tenggelam lebih dari 7%, dan XRP merosot 13,5%, menurut CoinMarketCap. Itu merupakan tanda aset risiko akan berada di bawah tekanan. Gambaran lebih lengkap dari reaksi Wall Street terhadap serangan militer penuh skala pertama Iran ke Israel akan terjadi pada Minggu malam, ketika perdagangan futures dibuka di AS untuk saham, obligasi, komoditas, dan mata uang. Perdagangan pada Jumat memberikan sedikit gambaran tentang apa yang diharapkan. Laporan saat itu mengatakan serangan Iran terhadap Israel diharapkan dalam dua hari, meningkatkan harga minyak benchmark AS sebanyak 3% menjadi lebih dari $87 per barel. Obligasi Departemen Keuangan AS juga melonjak tajam, mengirimkan yield 10 tahun turun sebanyak 10 basis poin saat investor mencari keamanan. Demikian pula, dolar AS menguat karena ketegangan geopolitik membuat investor berpaling dari mata uang negara berkembang yang lebih berisiko. Bahkan euro turun ke level terendah dalam lima bulan terhadap greenback, saat pasar juga menimbang prospek Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga sebelum Federal Reserve melakukannya. Sementara itu, harga emas—tradisional dilihat sebagai aset pelabuhan yang aman—melonjak ke rekor tertinggi baru di atas $2.400 per ons sebelum kemudian membalikkan keuntungan tersebut pada Jumat malam. Saham turun pada Jumat, dipimpin oleh saham teknologi yang berisiko, saat investor juga mencerna laba bank dan data inflasi baru yang lebih meredakan harapan pemotongan suku bunga Fed yang segera. Ketegangan Timur Tengah telah meningkat sejak militan yang didukung oleh Iran menyerang Israel pada Oktober. Kelompok-kelompok lain yang didukung oleh Iran di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman juga meluncurkan roket ke Israel. Baru-baru ini, Tehran menyalahkan Israel untuk serangan udara pada 1 April di Suriah yang menewaskan dua jenderal Iran, meskipun Israel belum mengatasi masalah tersebut. Dengan Iran menyerang Israel, risiko tumbuh bahwa AS—aliansi militer terpenting Israel—juga bisa terlibat dalam pertempuran langsung dengan Iran. Pada Sabtu, Gedung Putih bersumpah untuk mendukung pertahanan Israel, setelah memindahkan lebih banyak kapal Angkatan Laut ke wilayah tersebut dalam antisipasi serangan.

MEMBACA  Mencari 'Bahan Kimia Abadi' Dari Kebakaran TPA yang Tak Pernah Padam