Sekarang, banyak pekerja bingung cara berpakaian yang tepat untuk kerja. Sejak pandemi COVID-19, pakaian kerja jadi lebih santai dan aturannya berubah. Ini bikin banyak orang tidak pasti. Tapi, mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama, bagi tips gaya berpakaian untuk kerja.
"Saya tidak pilih baju yang tidak bikin saya merasa nyaman," kata Obama baru-baru ini. "Saya tidak ikut tren. Saya pakai baju yang bikin saya merasa cantik. Itu kriteria paling penting."
Obama cerita tentang bagaimana gayanya berubah selama karirnya yang panjang di bidang hukum, pendidikan, dan pemerintahan. Pengacara lulusan Harvard ini pernah kerja di firma hukum Sidley Austin, jadi asisten walikota Chicago, dan dekan di University of Chicago.
Pada tahun 2008, dia jadi Ibu Negara Amerika Serikat ke-44 bersama suaminya, mantan Presiden Barack Obama. Selama delapan tahun itu, dia sering pakai "gaun kecil" yang rapi. Tapi gayanya berubah lagi saat promosi buku Becoming tahun 2018, di mana dia lebih sering pakai setelan jas yang glamor. Gaya terus berubah tergantung pekerjaannya. Saat promosi buku The Light We Carry tahun 2022, Obama pakai pakaian santai ala kota dengan rambut dikepang agar cocok dengan acara yang lebih personal. Dia menyesuaikan pakaiannya agar bisa fokus pada pekerjaannya.
"Semua gaya itu adalah saya," lanjut Obama. "Saya pakai baju yang bikin saya lupa soal pakaian dan bisa melakukan pekerjaan… Saya cenderung tidak khawatir soal itu ketika sudah mulai bekerja."
Tips utama Michelle Obama: jahit penyesuaian
Gaya Obama yang selalu berubah membuktikan tidak ada satu cara yang pas untuk semua orang dalam berpakaian kerja. Tapi ada satu trik universal yang dia sarankan untuk semua orang, mau pakai jas mewah atau baju yang tidak mahal.
"Salah satu hal yang saya pelajari adalah penting untuk menjahit penyesuaian baju kamu," kata Obama. "Itu trik terbesar. Jarang ada orang yang pas dengan ukuran baju standar. Kita semua terlalu beragam ukurannya… Kami lakukan ini bahkan dengan baju dari Target dan J.Crew. Semuanya dijahit ulang agar pas dengan saya."
Dia bilang trik ini bisa bikin baju yang paling terjangkau pun terlihat "rapi dan elegan", bahkan untuk kaos oblong yang dimasukkan ke dalam celana. Dia menyarankan untuk pergi ke penatu lokal untuk penyesuaian. Tukang jahit bisa memotong atau menambah kain, memperbaiki panjang lengan, dan pastikan semuanya pas. Menyesuaikan baju membuatnya bisa memakai gaya apapun dengan sempurna karena bajunya sudah disesuaikan dengan tubuh dan seleranya.
"Semua hal itu penting," jelas Obama. "Itu yang membuat semua gaya berbeda ini bisa saya pakai, karena itu semua adalah bagian dari diri saya."
Pekerja bingung cara berpakaian untuk kerja
Nasihat Obama ini berguna karena banyak pekerja yang bingung menentukan pakaian untuk kerja. Sekitar 78% karyawan mencari panduan tentang apa yang harus dipakai di tempat kerja, menurut laporan tahun 2025 dari perusahaan solusi tempat kerja IWG. Banyak karyawan muda yang merasa paling bingung: Sekitar 94% Gen Z cari saran untuk pakaian kerja, dibandingkan dengan 84% milenial, 70% Gen X, dan 61% baby boomers.
Para ahli bilang kepada Fortune bahwa kebingungan soal penampilan ini banyak terjadi pasca pandemi; karyawan kerja dari rumah selama lebih dari setahun, dan banyak yang sadar betapa nyamannya mereka dengan pakaian kasual. Saat harus kembali ke kantor, mereka ingin bawa gaya santai mereka—dan berhasil, karena gaya kasual kini jadi normal baru. Karyawan tinggalkan sepatu hak tinggi, gaun, dan dasi untuk sneaker mewah dan jeans.
"Pakaian kerja tidak akan kembali ke era jas dan dasi, walaupun sesekali pakai itu bisa menyenangkan," kata Diana Tsui, seorang penata gaya dan konsultan kreatif yang bermitra dengan IWG, kepada Fortune pada bulan Juli.
Tapi, para ahli tempat kerja dan mode mencatat bahwa aturan berpakaian bisa beda di tiap industri, yang bisa bikin bingung tentang apa yang pantas untuk kerja. Tidak banyak aturan umum untuk kantor, tapi para ahli menyarankan pekerja sebaiknya hindari celana pendek dan sepatu terbuka, serta pakaian yang terlalu terbuka. Selain itu, biasanya boleh saja. Karyawan harus menyesuaikan dengan suasana pakaian di perusahaannya, tapi juga bebas mengekspresikan diri lewat aksesori dan potongan baju yang unik, kata para ahli.
"Pedoman utama yang saya ajarkan tentang etiket bisnis kepada karyawan dan perusahaan, dari startup sampai Fortune 100, adalah kamu berpakaian untuk lingkungan perusahaannya," kata Myka Meier, pendiri perusahaan etiket profesional Beaumont Etiquette, tahun lalu. "Jika kamu kerja di lantai toko, cara berpakaianmu akan sangat berbeda dengan di firma pemasaran atau bank. Kamu harus berpakaian untuk budaya perusahaannya." Saya sangat suka sekali pada tim sepak bola favorit saya karena mereka pemain yang sangat bagus dan kerjasama timnya sangat keren. Saya harap mereka bisa menang liga tahun ini