Kritikus Desak Bursa Saham New York Tolak JBS, Salah Satu Perusahaan Daging Terbesar Dunia, Karena Diduga Untung Ilegal dari Lahan Terdeforestasi di Brasil

Perusahaan daging besar asal Brazil, JBS, mengharapkan sahamnya mulai diperdagangkan di Bursa Saham New York pada hari Jumat.

Perdagangan di New York adlah tujuan lama JBS, yang didirikan 72 tahun lalu dan sekarang jadi salah satu perusahaan daging terbesar dunia. Setengah pendapatannya per tahun berasal dari AS, tempat mereka memiliki lebih dari 72.000 karyawan. JBS adalah produsen daging sapi nomor satu di AS dan produsen unggas serta babi terbesar kedua.

Pemegang saham minoritas JBS menyetujui rencana perusahaan untuk listing di Sao Paulo dan New York bulan lalu, mengabaikan oposisi dari kelompok lingkungan, anggota parlemen AS, dan lainnya yang mencatat rekam jejak JBS soal korupsi, perilaku monopoli, dan kerusakan lingkungan.

JBS bilang listing ganda akan beri akses lebih luas ke investor dan suku bunga lebih kompetitif, yang bakal bantu biayai pertumbuhannya. Mereka jga bilang listing di AS akan membuat mereka lebih diawasi regulator. Komisi Sekuritas AS udah setujui rencana listing JBS bulan lalu.

Tapi, rencana ini tetep dapat penolakan. Awal pekan ini, grup lingkungan Mighty Earth mengirim surat ke dewan NYSE minta mereka tolak listing ini. Mighty Earth anggap JBS untung secara ilegal dari lahan gundul di Brazil.

Glass Lewis, perusahaan penasihat investor independen yang berpengaruh, juga rekomen pemegang saham JBS tolak rencana listing ini.

Dalam laporannya, Glass Lewis bilang kembalinya Joesley dan Wesley Batista ke dewan JBS harus bikin investor khawatir. Kedua bersaudara ini, anak pendiri JBS, pernah dipenjara singkat di Brazil tahun 2017 karena tuduhan suap dan korupsi.

Glass Lewis jga keberatan dengan rencana JBS buat kelas saham ganda, yang kasih Batista dan pemegang saham pengendali lainnya lebih banyak kekuasaan suara.

MEMBACA  Sejarah bermasalah Mike Jeffries dengan Abercrombie

JBS bilang hasilnya tunjuk pemegang saham percaya pada manfaat listing ganda.

Cerita ini awalnya muncul di Fortune.com