Kapal pengiriman bantuan dari Siprus tiba di pantai Gaza namun cuaca menghambat pengiriman.

Sebuah kapal yang menarik sebuah tongkang yang penuh dengan makanan tiba di lepas pantai Gaza pada hari Jumat, saksi mata mengatakan, dalam uji coba rute bantuan baru melalui laut dari Siprus ke enklave Palestina yang hancur di mana kelaparan mengancam setelah lima bulan kampanye militer Israel. Kapal tersebut, yang diatur oleh badan amal World Central Kitchen (WCK), membawa hampir 200 ton bantuan yang akan disalurkan melalui dermaga yang sedang disiapkan di Gaza, dengan kapal kedua diharapkan segera berlayar. Terapung di atas tongkang yang terikat dengan tali ke kapal penyelamat, laut yang bergelombang terlihat melambatkan pengiriman kargo mencapai daratan, rekaman yang diposting oleh pejabat WCK di media sosial menunjukkan. WCK telah membangun dermaga sementara yang akan memungkinkan tongkang berbodi rata mendekati perairan dangkal Gaza karena kurangnya infrastruktur pelabuhan yang memadai. “Sejauh ini 2 kargo sudah diserahkan dari tongkang,” kata pendiri WCK Jose Andres, seorang koki bintang Michelin, dalam sebuah pos di X. “Namun masih banyak yang harus dilakukan dalam beberapa jam ke depan”. Belum ada detail mengenai bagaimana pengiriman dan distribusi bantuan akan berfungsi setelah siap untuk dibongkar di Gaza, dengan agensi bantuan PBB menggambarkan hambatan besar untuk mendapatkan pasokan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Jika rute laut baru ini berhasil, hal itu dapat membantu meringankan krisis kelaparan yang melanda Gaza, di mana sebagian besar penduduk menghadapi masalah kekurangan gizi dan rumah sakit di area utara yang paling parah terdampak telah melaporkan anak-anak meninggal karena kelaparan. Namun, membawa bantuan melalui laut dan dengan cara pelepasan udara tidak akan cukup untuk mengatasi kesulitan mendapatkan pasokan melalui darat, agensi bantuan telah berkali-kali mengatakan. Perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober ketika pejuang Hamas merangsek ke Israel dan membunuh 1.200 orang serta menyandera 253 sandera menurut catatan Israel. Kampanye udara dan darat Israel sejak itu telah membunuh lebih dari 31.000 warga Palestina menurut otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, sementara mendorong sebagian besar penduduk dari rumah mereka dan mendorong enklaf menuju kelaparan.

MEMBACA  Mengapa Polio Kembali Muncul di Gaza