Banyak yang bicara tentang bagaimana AI akan mengubah hidup kita, tapi CEO Ford, Jim Farley, bilang kemajuan teknologi malah bikin sebagian orang tertinggal.
Pekerja pabrik, buruh bangunan, dan teknisi AC adalah “tulang punggung masyarakat,” katanya di Aspen Ideas Festival kemaren, waktu diwawancara sama Walter Isaacson. Tapi, produktivitas pekerja “ekonomi penting” ini malah turun, padahal teknologi baru bikin pekerja kantoran 28% lebih efisien, menurut riset The Aspen Institute. Farley juga bilang sekarang ada jutaan lowongan buat pekerja pabrik, konstruksi, dan montir mobil yang susah diisi.
“Kita gak bisa abaikan ini,” kata Farley. “AI, pabrik baterai—semua kelihatan keren, tapi tetep butuh teknisi AC, butuh tukang listrik, butuh tukang las… Kalau kita harus bela diri, apa Google yang bikin tank? Jujur aja, kita udah lupa banyak hal… Orang gak sadar betapa bergantungnya negara kita pada produksi di luar negeri.”
Masalahnya, menurut Farley, pemerintah kurang investasi di pelatihan vokasi. Gak banyak perhatian buat cara robotik dan AR bisa tingkatkan produktivitas pekerja fisik.
Farley bilang robot bakal gantikan banyak pekerjaan, tapi gak akan cukup buat isi jutaan lowongan yang masih kosong. “Sekarang cuma 10% operasi bisa dirobotkan. Pake robot humanoid, mungkin 20%. Tapi gak bakal sampe 80%,” jelasnya.
Farley kasih contoh di pabrik Ford di Jerman, ada pekerja yang pake ban sepeda sama roda kayu buat ngerjain pintu truk yang macet di jalur produksi—sesuatu yang robot belum bisa lakuin.
Perusahaan perlu rencana buat bantu pekerja beradaptasi di era AI ini. Tapi mindset masyarakat juga harus berubah. “Kita harus kembali ke dasar—sekolah vokasi—dan stop meremehkan pekerja kayak gitu,” ujarnya.
Farley tunjukin foto kakeknya yang dulu kerja di Ford sebagai karyawan hourly, orang ke-389 yang direkrut. “Lihat sekeliling. Dulu, hampir semua keluarga kalian mulai dari pekerjaan kayak gini,” katanya.
“Teknologi emang bagus, bakal bikin hidup banyak orang lebih baik. Tapi kita harus punya rencana buat mereka yang tertinggal. Sekarang, rencana itu belum ada,” pungkas Farley.