CEO Nvidia Jensen Huang bilang perusahaannya akan tetap mensponsori karyawan dengan visa H-1B. Tapi, karena aturan baru dari Trump yang kasih biaya tambahan $100,000, perusahaan mungkin harus bayar jutaan dollar lebih banyak.
Kalau aturan baru Trump ini dipakai untuk pegawai H-1B Nvidia yang disetujui di tahun 2025, Nvidia harus bayar kira-kira $147.3 juta. Biaya baru ini cuma untuk orang yang baru apply visa H-1B, bukan buat yang perpanjang visa.
Huang nulis di memo internal bahwa imigrasi legal itu penting supaya Amerika tetap memimpin di teknologi. Dia lahir di Taiwan dan pindah ke Amerika waktu masih kecil.
Walaupun biaya tambahan beberapa juta dollar ini kelihatannya kecil untuk perusahaan sebesar Nvidia (yang valuasinya $4.5 triliun), tapi kenaikannya sangat besar. Sebelumnya, perusahaan cuma bayar antara $2,000 sampai $5,000 per orang.
Nvidia tidak masuk 10 besar perusahaan Fortune 500 yang punya pegawai H-1B terbanyak di tahun 2025. Perusahaan lain seperti Amazon, Microsoft, dan Meta punya lebih banyak.
Awalnya Huang dukung perubahan visa H-1B Trump dan bilang dia “senang” lihat aturan baru itu. Tapi bulan lalu, dia kritik juga dan bilang biaya $100,000 itu “mungkin terlalu tinggi.”
Dalam memo terbarunya, Huang tegaskan Nvidia akan tetap sponsori visa H-1B. Dia bilang, “Sebagai salah satu imigran di Nvidia, saya tahu kesempatan yang kami dapat di Amerika telah membentuk hidup kami. Keajaiban Nvidia tidak akan mungkin tanpa imigrasi.”