Gencatan senjata yg tidak nyaman antara mantan sekutu politik Donald Trump dan Elon Musk tampaknya berakhir hari Senin ketika pengusaha terkaya dunia berjanji akan menggulingkan sekutu Republik presiden di Senat, dan presiden membalas.
Yg dulu hampir tidak terpisahkan enam bulan lalu, mereka sekarang bertengkar karena RUU pemotongan pajak dan belanja Trump yg akan menambah utang nasional. Disebut OBBB atau “One Big, Beautiful Bill”, RUU ini rencananya memperpanjang pemotongan pajak Trump dari 2017 sekaligus memberi batasan baru pada pengguna Medicaid yg bisa menyebabkan jutaan kehilangan asuransi kesehatan.
Hari Senin, Musk bilang dia akan gunakan semua cara untuk menyingkirkan Republik yg kampanyenya mengurangi belanja pemerintah tapi malah memilih RUU yg menaikkan batas utang $5 triliun.
“Mereka akan kalah di pemilu tahun depan jika itu hal terakhir yg kulakukan di bumi ini,” tulisnya.
Trump merespons dgn mengancam memutus kontrak federal perusahaan Musk, sambil memperingatkan Republikan kalau OBBB gagal, konstituen mereka akan kehilangan uang hasil kerja keras.
“Kegagalan menerbitkan berarti kenaikan pajak 68%, yg terbesar dalam sejarah!!!” kata Trump.
‘Bunuh diri politik untuk Partai Republik’
RUU ini didanai sebagian dgn memotong bantuan makanan dan Medicaid, yg banyak dipakai warga miskin di negara bagian merah. Demokrat bilang ini mengambil dari orang miskin untuk orang kaya, menyebutnya “Robin Hood terbalik”.
Karena OBBB tidak populer, pemerintah memasukkan kenaikan batas utang sbg daya tawar. Kalau gagal, pemerintah bisa hampir bangkrut ketika kas Treasury habis bulan Agustus.
Tapi Musk memperingatkan partai yg dia danai $250 juta November lalu bahwa RUU itu bisa menghancurkan mereka di pemilu tengah tahun.
“Polls tunjukkan RUU ini bunuh diri politik untuk Partai Republik,” tulis Musk hari Sabtu.
Musk ingin bentuk Partai Amerika
Musk kemudian sumbang uang ke Thomas Massie, anggota kongres Kentucky yg sering kritik Trump di Partai Republik.
Tapi uang mungkin tidak bisa lawan pengaruh Trump di basis partai. Senator Thom Tillis dari North Carolina umumkan tidak mau mencalonkan lagi setelah dapat ancaman dari presiden.
Pengaruh Trump mungkin alasan Musk tertarik buat partai ketiga meski biasanya gagal.
“Kalau RUU gila ini lolos, Partai Amerika akan dibentuk keesokan harinya,” katanya hari Senin.
Serangan Musk tidak diabaikan di Gedung Putih. Trump, yg minggu lalu sebut Musk “orang yg baik”, bilang oposisinya karena kehilangan subsidi. RUU ini menghilangkan kredit pajak federal untuk mobil listrik dan proyek energi terbarukan yg merugikan Tesla.
‘Pulang ke Afrika Selatan’
Trump usulkan pemerintah bisa “HEMAT BANYAK UANG!!!” kalau berhenti kasih dana ke perusahaan seperti Tesla dan SpaceX, menyebut Musk “ratu subsidi”.
Dia juga pertanyakan nasionalisme Musk secara tidak langsung.
“Elon mungkin dapat subsidi terbanyak dalam sejarah, dan tanpa subsidi dia mungkin harus tutup usaha dan pulang ke Afrika Selatan,” tulis Trump.
Ini pertama kalinya Trump sebut Musk bukan orang Amerika patriotik. Menyoroti negara asal Musk bisa diartikan sbg usulan halus agar warga naturalisasi ini pergi.
Kejadian ini beberapa hari setelah anggota GOP Andy Ogles usul cabut kewarganegaraan kandidat walikota NYC Zohran Mamdani yg lahir di Uganda untuk dideportasi.