CEO Tesla dan SpaceX bilang kritik apapun bakal bikin “masalah” sama Presiden Trump, yang dia bantu menang di pemilu. Hanya 48 jam setelah Musk keluar dari pemerintah, pilihannya buat pimpin NASA dicabut sama Gedung Putih.
Sekarang Elon Musk udah bukan bagian dari tim penasihat Presiden Trump lagi, CEO Tesla itu mulai jaga jarak sama Gedung Putih.
Orang terkaya dunia ini ngeluarin lebih dari 250 juta dolar buat pastiin Trump menang lawan Kamala Harris di pemilu November lalu.
Musk seneng banget taruhannya berhasil, sampe ucapan terima kasihnya ke pemilih Trump waktu pelantikan dibilang mirip salut fasisme. Dia bilang “masadepan peradaban udah aman.”
Tapi waktu wawancara sama CBS News, sikap Musk jauh lebih kalem.
Awalnya dia cuma mau bahas SpaceX, tapi akhirnya ngeluh juga soal rencana pengeluaran pemerintah yang lagi dibahas di Kongres.
“Aku rada terjepit,” kata Musk. “Gak mau kritik pemerintah, tapi juga gak mau tanggung jawabin semua yang mereka lakuin.”
Dia jelasin kalo kritik Trump secara terbuka bakal bikin “masalah” antara dia sama pemerintahan Trump.
Wawancara ini direkam hari Selasa sebelum tayang Minggu. Beberapa komentarnya udah bocor minggu lalu, termasuk kritik Musk soal potongan pajak Trump.
Cuma sehari setelah wawancara, Musk umumin bakal keluar dari pemerintahan.
Minggu kemaren, efek pertama kepergiannya mulai keliatan. Trump tarik calon favorit Musk buat pimpin NASA, dengan alasan “hubungan sebelumnya.”
Musk kemudian posting: “Susah cari orang yang kompeten dan baik hati kayak dia.”
Naik turunnya Musk jadi “teman pertama” Trump
Dari Thanksgiving di Mar-a-Lago sampe nonton UFC atau Army-Navy game, Musk selalu deket sama Trump. Dia sebut diri “Teman Pertama,” tapi ada yang bilang dia lebih kayak wakil presiden.
Awalnya Trump sangat lindungin Musk, sampe ubah halaman Gedung Putih jadi pameran Tesla dadakan.
Waktu Musk marahin pendukung MAGA yang lawan visa H-1b, Trump bela dia dibanding basis pendukungnya sendiri.
Ketika ada laporan menteri nolak perintah Musk, Trump langsung tegur mereka di depan kamera.
Tapi hubungan ini mulai rusak setelah usaha Musk bantu Republik menang di pemilu Mahkamah Agung Wisconsin gagal bulan April.
Bulan lalu, Musk masih puji-puji Trump di rapat kabinet ulangtahun 100 hari pemerintahan. Dia bilang ini bisa jadi pemerintahan terhebat sepanjang sejarah AS.
Cerita ini pertama muncul di Fortune.com