Elon Musk keluar dari pemerintahan Trump setelah berselisih tentang ‘tagihan besar yang indah’

Waktunya Elon Musk sebagai pegawai pemerintah khusus dan “teman pertama” Presiden Donald Trump udah berakhir. Di postingan di X, orang terkaya dunia itu ngucapin terima kasih ke Trump dan puji warisan DOGE, bilang itu bakal jadi “gaya hidup di seluruh pemerintah.”

Elon Musk udah selesai masa kerjanya di pemerintahan Presiden Donald Trump. Di X, CEO Tesla itu umumin berakhirnya peran resminya sebagai pegawai pemerintah khusus nggak dibayar di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).

“Waktu terjadwalkan aku sebagai Pegawai Pemerintah Khusus udah selesai, aku mau berterima kasih sama Presiden Donald Trump atas kesempatan buat kurangi pengeluaran boros,” tulis Musk. “Misi DOGE bakal makin kuat seiring waktu karena jadi gaya hidup di seluruh pemerintah.”

Bulan April lalu, Musk pernah berjanji bakal habiskan “satu atau dua hari per minggu buat urusan pemerintahan selama Presiden mau, selama itu berguna” buat tenangin investor Tesla yang pengen CEO fokus ke produsen mobil listrik. Waktu itu, Musk bilang dia harus lanjut kerja di DOGE biar “pemborosan dan penipuan” nggak muncul lagi.

“Aku harus terus lakuin ini,” kata Musk ke investor dan analis Tesla pas rapat laporan keuangan. “Kita punya sisa masa jabatan Presiden buat pastiin pemborosan dan penipuan yang udah kita berhentiin nggak balik lagi, karena pasti akan balik kalo ada kesempatan.”

Tapi, beberapa orang liat waktunya pas banget sama wawancara CBS News yang diumbar kemarin, di mana Musk bilang dia kecewa sama ‘Rancangan Undang-Undang Besar dan Indah’ Trump karena “merusak kerja tim DOGE.”

“Rancangan undang-undang bisa besar atau indah, aku nggak yakin bisa keduanya,” kata Musk di wawancara itu.

MEMBACA  Mengapa Analis Wall Street Mengatakan Nvidia Dapat Menjadi 'Penerima Manfaat' DeepSeek

Trumep punya agenda legislatif termasuk paket besar pemotongan pajak, syarat lebih ketat untuk bantuan medis dan makanan, serta lebih dari $45 miliar buat imigrasi dan keamanan perbatasan ditambah $150 miliar buat pertahanan.

Musk dukung Trump Juli 2024, tepat setelah ada percobaan pembunuhan ke Trump, dan katanya Musk sumbang sekitar $45 juta per bulan ke super PAC pro-Trump baru bernama America PAC.

Setelah pemilu, Trump umumin kalau Musk dan mantan rival calon presiden Vivek Ramaswamy bakal pimpin “Departemen Efisiensi Pemerintah” (DOGE) baru. Musk sebut dirinya “Teman Pertama” dan Presiden Terpilih Trump becanda bilang dia “nggak bisa ngusir” Musk dan “Elon nggak mau pulang.”

Di bawah Musk, DOGE klaim udah hemat lebih dari $160 miliar—jauh di bawah target awal Musk $1 triliun buat berantas pemborosan pemerintah. Tim DOGE dorong ribu pegawai federal keluar atau pensiun dan potong pengeluaran buat bantuan makanan dan medis luar negeri.

Analisis The New York Times nemuin hampir 60.000 posisi federal dipotong dan 76.000 lagi terima pesangon, sementara rencana pemotongan hampir 150.000 lagi.

Artikel ini awalnya muncul di Fortune.com