Lima belas tahun lalu, Dylan Field masih jadi mahasiswa baru ilmu komputer di Universitas Brown. Kamis lalu, perusahaan yang dia dirikan saat kuliah dan sekarang dipimpinnya, Figma, melakukan debut spektakuler di Bursa Saham New York, mencatatkan IPO teknologi yang didukung modal ventura terbesar di AS dalam empat tahun.
Saham Figma melonjak 250% di hari pertama, menjadikannya kenaikan terbesar untuk IPO teknologi miliaran dolar dan menegaskan statusnya sebagai pemimpin di pasar IPO teknologi yang bangkit kembali. Permintaan sangat tinggi hingga banyak investor hanya dapat sedikit saham, sementara perdagangan sempat dihentikan karena volatilitas.
Ditutup di harga $115.50, IPO ini langsung mendorong valuasi Figma ke hampir $68 miliar—lebih dari tiga kali tawaran akuisisi gagal Adobe sebesar $20 miliar dua tahun lalu.
Perusahaan miliaran dolar ini berawal dari ide Dylan Field dan Evan Wallace, yang saat itu asisten dosen di Brown. Mereka mengeksplorasi teknologi browser dan mulai merancang cara mendemokratisasi desain kreatif. Tapi baru tahun 2012, saat Field mendapat Beasiswa Thiel sebesar $100.000, mereka serius menggarap Figma—alat desain berbasis web untuk UI/UX.
Field, sekarang 33 tahun, selalu unggul di teknologi. Usia tiga tahun, dia belajar komputer sendiri, dan menyukai robotik sejak kecil. Dia juga pernah jadi aktor cilik di iklan Windows XP. Tapi prestasi akademiknya membawanya ke Brown dan magang di perusahaan teknologi ternama.
Asal Penngrove, California ini pernah magang di Microsoft, LinkedIn, dan Flipboard. Melalui koneksi di LinkedIn dan Flipboard, dia dapat pendanaan awal dan akhirnya jadi miliarder di usia 33.
“Dia masih 19 tahun tapi punya visi jelas: mendemokratisasi desain,” kata Danny Rimer, investor awal Figma. Padahal produk baru bisa dirilis dua tahun kemudian.
Index Ventures memimpin pendanaan awal Figma tahun 2013 dengan $1.7 juta. Selama 12 tahun, mereka investasi total $86.5 juta.
Produk Figma akhirnya diluncurkan September 2016 setelah persiapan panjang. Tahun 2018, valuasinya $115 juta, lalu melonjak jadi $10 miliar di 2021. Tahun itu juga, Wallace keluar dari perusahaan.
Tahun 2022, Adobe mau beli Figma $20 miliar, tapi dealnya gagal karena regulasi. Adobe bayar Figma $1 miliar sebagai denda pembatalan.
Meski gagal diakuisisi, Figma terus tumbuh. Pendapatan 2024 mencapai $749 juta, naik 48%. Hingga awal 2025, Figma punya 13 juta pengguna aktif, dan 95% perusahaan Fortune 500 pakai software ini.
“Ini baru awal,” tulis Field setelah IPO. “Ini visi jangka panjang, dan masa depan Figma masih lebih inovatif.”
Figma menolak berkomentar saat dimintai tanggapan oleh Fortune.
Aku suka jalan-jalan di pantai pas sore hari. Udara nya segar dan pemandangan nya indah banget. Kadang aku bawa makanan kecil sama minuman buat nikmatin waktu disana. Tapi harus hati-hati, soalnya pasir nya bisa panas banget kalo siang hari!
*Beberapa kata mungkin salah tulis, maaf ya!*