Dapatkan newsletter "White House Watch" secara gratis
Panduan kamu untuk memahami apa arti masa jabatan kedua Trump untuk Washington, bisnis, dan dunia.
Donald Trump bilang dia hanya akan memilih ketua Federal Reserve baru yang mau turunkan suku bunga AS. Dia minta bank sentral turunkan biaya pinjaman jadi 1%.
Presiden juga serang lagi ketua sekarang, Jay Powell, sebut dia "keledai keras kepala" dan bilang dia "akan senang kalau Powell mundur". Powell bilang dia akan tetap menjabat sampai masa jabatannya berakhir di Mei 2026.
"Siapa pun yang menggantikan akan turunkan suku bunga," kata Trump ke wartawan di Oval Office Jumat lalu. "Kalau aku rasa seseorang gak mau turunkan suku bunga, aku gak akan pilih dia."
Komentar Trump adalah serangan terbaru presiden AS ke kepala bank sentral. Dia sering kritik keputusan Fed mempertahankan suku bunga di 4,25-4,5% tahun ini, menghentikan siklus penurunan yang mulai tahun 2024.
"Menurutku, seharusnya suku bunga 1% sekarang," kata Trump. Dia juga bilang sudah minta administrasinya untuk "gak buat utang lebih dari sembilan bulan" sampai ketua Fed baru masuk. Tapi, Departemen Keuangan tetap akan jual obligasi jangka panjang dalam dua minggu ke depan.
Trump bilang dia sudah punya daftar pendek "tiga atau empat nama" untuk pimpin Fed, meski Gedung Putih bilang ke Financial Times keputusan belum "segera".
Tekanan Trump ke Powell bikin orang spekulasi dia mungkin pilih "ketua Fed bayangan" yang setuju turunkan suku bunga cepat.
Christopher Waller, anggota Fed yang mungkin gantikan Powell, dukung penurunan suku bunga mulai Juli. Kevin Hassett, kandidat lain yang sekarang pimpin National Economic Council di Gedung Putih, juga dukung turunkan suku bunga.
Scott Bessent, Menteri Keuangan AS yang juga kandidat, bilang imbal hasil obligasi dua tahun menunjukkan Fed harus turunkan suku bunga.
Kandidat lain, mantan anggota Fed Kevin Warsh, bilang bank sentral harus fokus lawan inflasi, menunjukan dia lebih "hawkish" dibanding kandidat lain.
Banyak yang pikir strategi bayangan bisa gagal.
"Meski kedengarannya ide pintar, tapi tidak masuk akal," kata Robert Barbera, ekonom di Johns Hopkins University. "Alasannya karena Fed bukan kerajaan."
Ketua Fed tentukan suku bunga bersama 18 anggota Federal Open Market Committee. Sebelas anggota selain ketua juga punya hak suara.
"Kalau ketua baru coba paksakan keinginannya, itu bisa rusak hubungan dengan anggota lain," kata Jon Faust, mantan penasihat Powell yang sekarang juga di Johns Hopkins. "Itu akan kurangi pengaruh ketua baru."
Raghuram Rajan, akademisi University of Chicago yang pernah jadi kepala Reserve Bank of India, bilang struktur unik Fed—dengan dewan pusat didukung 12 bank regional—melindungi penentu suku bunga dari pengaruh retorika presiden.
Presiden "hampir tidak bisa" pengaruhi bank regional atau anggota Fed lain, kata Rajan.
Laporan tambahan oleh Kate Duguid di New York.