Hidup Sebagai CEO: Bagaimana Ed Fuller Menghabiskan Waktu dan Uangnya di Luar Kerja
Menjadi CEO adalah pekerjaan dengan tekanan tinggi, jam kerja panjang, tanggung jawab besar, dan pengawasan ketat. Tapi bagaimana kehidupan seorang eksekutif top saat tidak bekerja?
Seri The Good Life dari Fortune menampilkan bagaimana para pemimpin sukses menghabiskan waktu dan uang di luar kantor.
Hari ini, kami berbincang dengan Ed Fuller, pendiri dan CEO agensi pemasaran Media Bodies yang berusia 35 tahun.
Fuller masuk ke dunia pemasaran secara tak sengaja. Dia memulai karier di Uproot, menangani kerja sama merek dan dukungan selebriti—terutama, menurutnya, untuk dapat tiket gratis ke festival musik. “Aku dapat sekitar 50 tiket,” katanya. “Tapi di situlah aku dapat ide untuk Media Bodies.”
Dia melihat bahwa kreator biasa tiba-tiba jadi influencer yang memengaruhi merek. Selain itu, banyak pendiri startup yang sering bepergian, menjalin relasi, dan mengejar pengalaman kreatif atas nama ‘pekerjaan’. Fuller ingin terlibat.
Jadi, dia gunakan waktu luangnya untuk dapat klien sendiri, lalu mulai kerja sampingan untuk American Express, mengelola halaman Facebook mereka di Inggris.
Kliennya beragam, mulai dari legenda sepak bola Thierry Henry hingga MrBeast dan Zoe Sugg.
“Awalnya, aku hanya mengarang strategi sambil jalan, memakai musik dari Warner dan Universal seperti lagu Michael Bublé dan Jessie J untuk meningkatkan interaksi di halaman AMEX,” tambahnya.
Klien pertamanya itu memberinya kepercayaan diri dan modal untuk mendirikan Media Bodies pada 2013.
Kini, perusahaannya berkembang dari operasi solo menjadi tim 30 orang, dengan lebih dari 100 merek dan pertumbuhan 100% selama 4 tahun berturut-turut. Tahun lalu, mereka memenangkan penghargaan Made in the U.K., Sold to the World dari pemerintah Inggris.
Sekarang, Fuller membagi waktunya antara London dan Barcelona, memimpin tim sepenuhnya remote, dan hidup dengan kebebasan bepergian serta kreativitas yang membuatnya tertarik ke industri ini sejak awal.
—
Keuangan
Apa investasi terbaik yang pernah kamu lakukan?
Aku sudah investasi lebih dari $100k untuk pelatihan dan upskilling dari para ahli industri. Itu membuat perusahaan tumbuh pesat.
Yang terburuk?
Bukan investasi buruk, tapi waktunya salah.
Aku hampir memulai bisnis aplikasi sport-tech, tapi saat itu Media Bodies sedang naik daun. Akhirnya, aku tunda proyek itu agar bisa fokus ke Media Bodies.
Bagaimana kamu berangkat kerja?
Kami kerja hybrid, jadi kadang aku cuma pindah kamar ke kantor rumah. Kalau ke kantor, aku jalan kaki atau naik kereta.
Nasihat keuangan untuk dirimu yang berusia 20 tahun?
- Pakai akuntan. Lebih hemat waktu dan uang daripada mengurus sendiri.
- Jangan coba mulai bisnis cuma dengan intern. Kelilingi dirimu dengan orang berpengalaman agar belajar memimpin.
- Investasi di kualitas. Baik itu alat produktivitas, pakaian, atau sepatu—biar mahal, tapi lebih hemat jangka panjang.
Langganan apa yang paling penting?
Spotify. Aku suka musik dan dengerin podcast kerja maupun pengembangan diri.Jam tangan favoritmu?
Raymond Weil.—
Kebutuhan Sehari-hari
Bagaimana cara kamu minum kopi?
Aku gak minum kopi!Makan di perjalanan?
Aku usahakan makan sehat. Kerja hybrid bikin jarang makan di luar, tapi kalau terpaksa, biasanya salad atau makanan Asia (Jepang, Vietnam, Thailand).Toko belanja kebutuhan?
Di Inggris: Sainsbury’s. Di Barcelona: Mercadona.Beli pakaian kerja di mana?
Reiss atau Boggi Milano.Punya gadget futuristik?
Cincin Oura. Buat pantau tidur dan kecemasan. Berguna banget buat ngerti pola tubuhku sendiri.—
Kesenangan Pribadi
Cara bersantai dari pekerjaan?
Aktivitas fisik! Gym, lari, berenang, atau hiking. Juga meditasi dan nonton olahraga atau documentary.Hadiah terbaik untuk dirimu?
Sistem audio bagus di rumah.Destinasi liburan berikutnya?
Maroko dan New York. Pengin nikmati sejarah, budaya, dan pemandangannya—pasti pengalaman yang unik!Fortune ingin dengar seperti apa The Good Life versi para pemimpin. Kirim ceritamu ke: [email protected]