Sweetgreen CEO Jonathan Neman menghadapi masalah karena orang kantor di pusat kota jarang makan siang dan kurang tertarik dengan salad mahal. Sekarang, dia fokus pada tren protein yang populer di Amerika tahun 2020an. Sweetgreen mengubah menunya musim panas ini dengan porsi ayam dan tahu 25% lebih besar, upgrade resep protein seperti ayam dan salmon, serta diskon untuk salad seharga $13.
Perubahan ini dilakukan karena penjualan terus turun. Penjualan di toko yang sama turun 7,6% musim panas ini, dan jumlah pelanggan berkurang 10,1%. Saham Sweetgreen jatuh lebih dari 25% ke level terendah sejak 2023.
Jonathan Neman bilang, “Konsumen sekarang lebih hati-hati belanjanya.” Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kebiasaan kerja yang berubah setelah pandemi. Pesanan makan siang dari kantor tidak lagi jadi andalan Sweetgreen. Pelanggan juga lebih memperhatikan harga karena inflasi.
Sweetgreen sekarang lebih mengandalkan pesanan makan malam dan makanan berat. Survei mereka menunjukkan pelanggan ingin lebih banyak protein.
Untuk kuartal terakhir, pendapatan Sweetgreen cuma naik 0,5% jadi $185,6 juta, lebih rendah dari perkiraan Wall Street. Keuntungan di tingkat restoran turun dari 22,5% ke 18,9%. Mereka juga rugi $23,2 juta.
Manajemen tetap optimis walau investor ragu. Sweetgreen tetap buka restoran baru dengan teknologi otomatis. Mereka juga meluncurkan menu “protein plates” untuk makan malam.
Di Boston, steak plate langsung laku 20% dari pesanan makan malam. Tapi, beberapa pelanggan masih mengeluh porsi ayam terlalu kecil.
Cerita ini dibuat dengan bantuan AI, lalu diverifikasi oleh editor sebelum dipublikasikan.
Daftar Fortune Global 500 2025
Lihat daftar perusaan terbsar di dunia tahun ini. Klik di sini