Apa Yang Dikatakan Indeks Big Mac Tentang Rencana Tarif Trump

President Donald Trump\’s memo on trade policy may receive support from an unexpected source – the prices of McDonald\’s hamburgers. The Economist’s Big Mac Index, a long-standing measure of currency values, indicates that China’s yuan may be significantly undervalued against the dollar, which aligns with Trump’s concerns about currency manipulation.

A Big Mac costs $5.79 in the U.S. but only $3.52 when converted from yuan in China, showing a 40% price gap that suggests undervaluation of China’s currency. This adds weight to Trump’s accusations of currency manipulation.

The administration has instructed the Treasury Department to identify currency misalignments that lead to trade imbalances. While these disparities often reflect supply chain dynamics rather than unfair practices, the price differences among major trading partners could impact policy decisions.

Most nations with trade surpluses with the U.S. have become more competitive as their currencies weakened against the dollar. However, imposing tariffs could have negative consequences, such as raising domestic prices and potentially reducing the competitiveness of American goods globally.

Recent trade tensions with Mexico and Canada highlighted the risks of tariffs, but agreements were reached to pause the tariffs temporarily. The eurozone stands out as an exception to the pattern, with its currency currently overvalued against the dollar based on Big Mac prices.

The Big Mac Index, created in 1986, provides a simple way to understand purchasing power parity between currencies and is widely used in economic analysis. For a president who favors tariffs, the price disparities revealed by the index could be difficult to ignore.

The Indonesian translation of the text:
Memo kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump mungkin mendapat dukungan dari sumber yang tak terduga – harga hamburger McDonald. Indeks Big Mac The Economist, ukuran lama dari nilai mata uang, menunjukkan bahwa yuan China mungkin sangat undervalued terhadap dolar, yang sesuai dengan kekhawatiran Trump tentang manipulasi mata uang.

MEMBACA  Pasar anggur berkualitas tinggi merah karena permintaan dari China menurun

Sebuah Big Mac berharga $ 5,79 di AS tetapi hanya $ 3,52 ketika dikonversi dari yuan di China, menunjukkan celah harga 40% yang menunjukkan undervaluation mata uang China. Hal ini menambah bobot pada tuduhan Trump tentang manipulasi mata uang.

Pemerintahan telah memberi instruksi kepada Departemen Keuangan untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian mata uang yang mengakibatkan ketidakseimbangan perdagangan. Meskipun disparitas ini sering mencerminkan dinamika rantai pasokan daripada praktik yang tidak adil, perbedaan harga di antara mitra perdagangan utama dapat memengaruhi keputusan kebijakan.

Sebagian besar negara dengan surplus perdagangan dengan AS telah menjadi lebih kompetitif karena mata uang mereka melemah terhadap dolar. Namun, memberlakukan tarif bisa memiliki konsekuensi negatif, seperti menaikkan harga dalam negeri dan berpotensi mengurangi daya saing barang Amerika secara global.

Ketegangan perdagangan baru-baru ini dengan Meksiko dan Kanada menyoroti risiko tarif, tetapi kesepakatan telah dicapai untuk menunda tarif sementara. Eurozone menonjol sebagai pengecualian dari pola tersebut, dengan mata uangnya saat ini overvalued terhadap dolar berdasarkan harga Big Mac.

Indeks Big Mac, yang dibuat pada tahun 1986, memberikan cara sederhana untuk memahami paritas daya beli antara mata uang dan banyak digunakan dalam analisis ekonomi. Bagi seorang presiden yang menyukai tarif, disparitas harga yang terungkap oleh indeks tersebut mungkin sulit diabaikan.