Undang-undang Perlindungan Tenaga Kerja Migran Indonesia Mengatur Profesi Dokter hingga Insinyur yang Bekerja di Luar Negeri

loading…

Wakil Ketua Baleg DPR Ahmad Doli Kurnia menjelaskan RUU No 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia bakal mengatur profesi yang memiliki keahlian khusus dan bekerja di luar negeri. Foto/Achmad Al Fiqri

JAKARTA – Badan Legislasi (Baleg) DPR berencana akan mengatur profesi yang memiliki keahlian khusus dan bekerja di luar negeri ke dalam Revisi UU Nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Baleg DPR Ahmad Doli Kurnia usai rapat pembahasan RUU Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang digelar di Gedung Nusantara I, Kompeks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025).

Dalam rapat itu, Doli menyampaikan, sejumlah anggota menyampaikan aspirasi terkait pekerja migran bisa memiliki kapasitas. Ia mengatakan, pihaknya akan mengatur pembagian pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan rendah.

\”Nanti kita bagi beberapa level ada yang high skill ada yang low skill gitu misalnya. Kita juga jangan terjebak selama ini kan seolah-olah pekerja yang kita kirim itu adalah pekerja yang low skill,\” tutur Doli usai rapat.

Doli menyampaikan, pihaknya terbesit untuk memgirimkan profesi yang memiliki keahlian bisa bekerja di luar negeri. Hal itu ditujukan untuk menjaga martabat dan marwah bangsa dan negara.

\”Nah kita juga sudah mulai berpikir untuk mengirimkan pekerja-pekerja yang high level skill-nya gitu. Dan ternyata dari beberapa kali kita melakukan FGD, diskusi ya dengan beberapa sumber termasuk dari kementerian, ada negara-negara yang memang membutuhkan tenaga seperti dokter gitu ya, terus kemudian apa namanya insinyur-insinyur kita gitu,\” tutur Doli.

Atas dasar itu, politisi Partai Golkar ini menyampaikan, sejumlah profesi yang memiliki keahlian khusus seperti dokter hingga insinyur, akam diatur dalam RUU Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

MEMBACA  Sebuah Bot AI Bernama James Menggantikan Pekerjaan Berita Lokal Saya yang Lama

\”Ya jadi itu yang mau kita atur. Yang namanya pekerja migran itu jangan dianggap cuma yang selama ini yang low skill ya. Contoh misalnya seorang pilot ya, kita punya pilot kemudian dia bekerja di perusahaan penerbangan di luar negeri. Itu sebenarnya masuk kategori pekerja migran yang harusnya juga kita atur di dalam undang-undang ini,\” terang Doli.

\”Jadi segala bentuk pekerja migran menurut saya juga harus tertampung, diatur, diurus di dalam undang-undang ini,\” tandasnya.

(shf)

\”