Tingkatkan Ketahanan Kesehatan di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19: DPR

Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR Puan Maharani mendesak pemerintah untuk memastikan ketahanan kesehatan nasional yang kuat menanggapi kenaikan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia.

"Selain mengambil langkah antisipasi, pemerintah perlu memastikan ketahanan kesehatan Indonesia kuat, jadi saat skenario terburuk terjadi, kita siap dan bisa mengatasinya," ujar Maharani dalam pernyataannya pada Rabu (4 Juni).

Ia menekankan pentingnya pemerintah tetap waspada terhadap peningkatan kasus COVID-19 dengan mengambil langkah-langkah tepat untuk melindungi masyarakat, terutama karena tren serupa juga terjadi di Indonesia.

"Kenaikan kasus COVID-19 di kawasan Asia jelas tidak boleh dianggap enteng. Pemerintah harus bertindak cepat dan tidak boleh ceroboh," tegasnya.

Ia juga menyoroti bahwa lonjakan kasus positif COVID-19 di Indonesia momentum untuk memperkuat sistem deteksi dini dan kesehatan.

"Tentu, pemerintah harus meningkatkan kapasitas testing dan pelacakan, memastikan distribusi vaksin booster cukup, serta memperkuat edukasi dan komunikasi publik secara konsisten dan transparan," kata Maharani.

Menanggapi kenaikan kasus, ia juga meminta pemerintah mengaktifkan kembali pemeriksaan kesehatan ketat di bandara internasional, terutama untuk penumpang dari negara dengan lonjakan kasus.

"Deteksi dini krusial untuk cegah penyebaran virus. Jangan hanya mengandalkan imbauan atau protokol longgar. Pemeriksaan kesehatan dan pelacakan kontak di pintu masuk negara harus dilakukan konsisten," jelasnya.

Selain pengawasan di dalam negeri, ia menekankan peran aktif KBRI di luar negeri dalam merespon laporan atau keluhan WNI yang menghadapi risiko kesehatan COVID-19, khususnya di negara Asia dengan kasus meningkat.

"KBRI harus di garis depan dalam beri perlindungan dan bantuan. Mereka harus bertindak cepat saat warga melaporkan kondisi darurat atau butuh bantuan," ucapnya.

Maharani mendorong pemerintah memperkuat koordinasi lintas kementerian, termasuk Kemenlu, Kemenkes, dan Satgas COVID-19, untuk memastikan pengawasan dan perlindungan WNI di luar negeri berjalan efektif.

MEMBACA  DPR mengusulkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen untuk tahun 2025

"Ini bukan cuma soal jumlah kasus, tapi nyawa dan kesehatan masyarakat. Pemerintah harus bekerja tanpa kompromi untuk lindungi keselamatan rakyat, baik di dalam maupun luar negeri," jelasnya.

Ia juga mengajak masyarakat disiplin menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti pakai masker saat sakit atau di keramaian, tes mandiri jika bergejala, jaga nutrisi, dan istirahat cukup.

Maharani berharap masyarakat tidak terlalu khawatir dengan lonjakan kasus di Asia, tapi mengambil pelajaran dari pandemi 2020 untuk bertindak cepat sebelum terjadi lonjakan besar.

"Kita tidak tahu kapan gelombang berikutnya datang dan sebesar apa dampaknya, tapi yang pasti sinergi pemerintah dan masyarakat adalah kunci," tutupnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (3 Juni) mengakui adanya peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia.

Pada Rabu, kementeriannya mengumumkan sedang menyiapkan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus setelah mendeteksi tujuh kasus baru di minggu ke-22 tahun ini.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, melaporkan tingkat positivity rate tertinggi di 2025 terjadi pada minggu ke-19 sebesar 3,62 persen.

Berita terkait:
Lampung pantau pos mudik untuk cegah penyebaran COVID
Ada gejala COVID? Lakukan tes mandiri, imbau kementerian

Penerjemah: Melalusa Susthira Khalida, Yashinta Difa
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025