Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menekankan bahwa membangun postur militer dan pertahanan yang kuat sangat penting untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dari ancaman internal maupun eksternal.
"Perlu dicatat bahwa bangsa kita membutuhkan militer yang kuat karena tidak ada negara yang bisa tetap merdeka tanpa kekuatan pertahanan yang tangguh. Saya ulangi sekali lagi, tidak ada bangsa yang merdeka tanpa militer yang kuat," ujarnya di Bandung Barat, Jawa Barat, pada Minggu.
Presiden menyampaikan pernyataan tersebut saat menjadi inspektur upacara besar dalam rangka perluasan struktur Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Pusat Pendidikan dan Latihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat (TNI-AD) di Batujajar.
Prabowo menegaskan bahwa meskipun Indonesia adalah negara yang cinta damai, tetap harus memperkuat militernya agar tidak ada lagi kekuatan asing yang mengambil sumber daya alam atau memicu konflik internal.
Berita terkait: Prabowo bahas ancaman global dengan pejabat pertahanan
Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjunjung tinggi UUD 1945, yang mewajibkan perlindungan terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan, dan kekayaan Indonesia.
"Setelah mengangkat sumpah setia kepada UUD 1945 sebagai Presiden Republik Indonesia, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab," tegas Prabowo.
Dalam acara tersebut, ia melantik Jenderal Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNIโjabatan yang kosong sejak dihapus pada tahun 2000โdan meluncurkan enam komando daerah militer (kodam) baru TNI-AD, sehingga total menjadi 21 kodam.
Perluasan ini juga mencakup pelantikan 14 komando daerah TNI Angkatan Laut (TNI-AL), tiga komando daerah TNI Angkatan Udara (TNI-AU), enam grup Kopassus, dan 100 batalyon pembangunan teritorial, serta satuan lainnya.
Selain itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin diberikan gelar kehormatan jenderal, bersama beberapa perwira tinggi TNI yang sudah pensiun.
Berita terkait: Prabowo lantik Wakil Panglima TNI dan 6 kodam baru
Berita terkait: Korps Marinir akan tambah 5 batalyon infanteri
Berita terkait: TNI AL produksi massal obat murah
Penerjemah: Andi F, Tegar Nurfitra
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta ยฉ ANTARA 2025