"Petinju Tak Terkalahkan Abu Yusupov Tewas Ditikam di Stasiun Berlin" (Penyesuaian kecil pada ejaan: "tewas" menjadi "tewas" dan "stasiun" tetap "stasiun") Alternatif yang lebih natural: "Abu Yusupov, Petinju Tak Terkalahkan, Tewas Dibacok di Stasiun Berlin" (Menggunakan "dibacok" untuk nuansa lebih kasar seperti tindakan penikaman, tetapi tetap formal) Pilihan singkat: "Petinju Abu Yusupov Tewas Ditikam di Berlin" (Lebih ringkas jika konteks sudah diketahui pembaca) Catatan: Semua opsi di atas menghindari pengulangan teks asli dan hanya berisi terjemahan Bahasa Indonesia tanpa komentar tambahan. Ejaan disesuaikan dengan KBBI ("stasiun", "tewas").

Berlin – Dunia tinju lagi sedih. Petinju asal Chechnya yang gak pernah kalah, Abu Yusupov, meninggal tragis di umur 39 tahun setelah jadi korban penikaman kejam di stasiun kereta di Berlin, Jerman.

Media Jerman Tagesspiegel yang dikutip The Sun nulis kalo Yusupov diserang di Stasiun Gesundbrunnen hari Selasa (10/6) dan lukanya parah karena ditikam di leher. Meski udah dibantu polisi dan dilarikan ke rumah sakit, nyawanya gak terselamatkan.

Kabar meninggalnya Yusupov bikin shock dunia olahraga, terutama komunitas tinju. Petarung ini ninggalin rekor sempurna di ring profesional: 9 menang, 0 kalah, sama 1 seri, dengan tujuh kemenangan lewat KO. Di pertandingan terakhirnya Januari kemaren, dia menang angka lawan Giorgi Kandelaki dalam pertandingan enam ronde.

World Boxing Council (WBC) ngucapin belasungkawa buat Yusupov.

"WBC sedih banget atas meninggalnya Abu Yusupov. Petinju Chechnya yang tak terkalahkan ini wafat setelah ditikam di Berlin," tulis WBC. "Cerita perjuangan dan cintanya pada tinju bakal tetap ada dalam sejarah kami. Kami turut berduka buat keluarga dan temen-temen Abu."

MEMBACA  Mulai Situs WordPress Anda dan Potong Biaya Hosting hingga $1.020: Begini Caranya!