Perempuan Didorong untuk Mengatasi Politik Uang selama Pemilihan Regional di Indonesia

Seorang anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Indonesia (DKPP), Ratna Dewi Pettalolo, telah mendesak para wanita untuk menangani dan mencegah politik uang selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Dia membuat permintaan tersebut saat berbicara dalam kegiatan edukasi Pilkada yang bertajuk “Peran Wanita dalam Mengawasi Pemilihan Kepala Daerah 2024.” Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batam pada hari Sabtu.

Menurut Pettalolo, politik uang adalah salah satu isu yang dapat mengganggu jalannya pemilihan. Dengan membantu mengawasi tahapan Pilkada, wanita diharapkan dapat melindungi anggota keluarga dan orang di sekitar mereka dari politik uang.

“Jangan biarkan uang memengaruhi integritas Anda sebagai pemilih. Saya yakin bahwa wanita memiliki pengaruh luar biasa dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada,” katanya.

Selain politik uang, dia mencatat bahwa politisasi isu sensitif juga sering terjadi selama tahapan Pilkada. Dia mengatakan bahwa isu sensitif sering menjadi topik panas di ruang publik selama Pilkada, oleh karena itu, wanita memiliki peran dalam mendidik anggota keluarga dan orang di sekitar mereka.

“Wanita memiliki kekuatan dan dasar dalam pendidikan politik. Wanita dengan pengaruh mereka akan membuat pemilihan berjalan lebih baik, dan siap menjadi perpanjangan tangan Bawaslu dalam mengawasi Pilkada,” tambah Pettalolo.

Dia menyampaikan harapannya bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan edukasi, wanita dapat menjadi penggerak tindakan beriman selama Pilkada.

“Jangan biarkan sejumlah uang merugikan jalannya pemilihan demokratis,” katanya.

Pemungutan suara Pilkada akan dilakukan secara serentak di seluruh wilayah pada 27 November 2024.

MEMBACA  Kantor FIFA dan FIBA di Indonesia sebagai bukti keseriusan pemerintah