Pencarian kapal BTS yang hilang di Papua resmi dihentikan

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Indonesia secara resmi mengakhiri operasi pencarian dan pertolongan untuk menemukan Cita XX, sebuah kapal tank pendaratan yang hilang di perairan Papua pada tanggal 16 Juli.

Penghentian misi SAR diumumkan pada Sabtu (27 Juli) oleh Direktur Operasional Basarnas, Edy Prakoso setelah tim pencari, berbasis di Timika, Papua Tengah, melakukan pencarian yang sangat intensif untuk kapal yang hilang sejak 19 Juli.

Cita XX berangkat dari pelabuhan Timika pada tanggal 15 Juli, membawa material bangunan untuk proyek BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika di Distrik Yahukimo, Papua Tengah.

Prakoso mengatakan bahwa tim penyelamat Basarnas bersama dengan rekan-rekan dari Kepolisian dan TNI telah melakukan pencarian yang ekstensif selama tujuh hari namun mereka tidak menemukan kapal yang hilang.

Selain itu, ia menambahkan bahwa Basarnas akan melanjutkan operasi SAR jika menerima laporan yang kredibel dari penduduk setempat tentang penemuan reruntuhan kapal atau jenazah yang terkait dengan kapal BTS yang hilang di masa depan.

Kapal tersebut, dengan 12 awak, dijadwalkan tiba di Lokpon, Yahukimo, pada tanggal 18 Juli, namun hilang setelah kontak terakhirnya dengan MV Prima Jaya pada tanggal 16 Juli.

Kedua belas awak kapal yang hilang tersebut diidentifikasi sebagai Junaidi (nahkoda), Dedi Irawan Mualim, M. Arif Efendi, Haikal, Rusli, Agiera, Nimrot, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro, Suherman, dan Alhakim.

Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna, sebelumnya melaporkan bahwa misi pencarian didukung oleh TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.

TNI Angkatan Udara menerjunkan pesawat pengawas B-737 sementara Komando Armada III TNI Angkatan Laut mengirimkan kapal patroli KRI Teluk Lada-512 dan kapal patroli Yapero III-11-17 untuk misi pencarian, katanya.

MEMBACA  Apakah \'Dune: Bagian Dua\' tersedia untuk streaming? Bagaimana cara menonton \'Dune\' yang baru secara online?

Suyatna mengatakan bahwa agensi SAR menerima laporan tentang kapal yang hilang pada 19 Juli dan memulai misi pencarian pada 20 Juli.

Sementara itu, Jurulatih Komando Armada III Kolonel R. Doni Kundrat mengatakan bahwa kapal patroli sedang mencari di perairan mulai dari muara Sungai Amamapare di Mimika hingga Pulau Tiga di Papua Selatan.

KRI Teluk Lada-512 fokus pada pencarian di perairan Mimika, sementara tim pencari gabungan lainnya menggunakan perahu karet untuk melacak kapal yang hilang di beberapa muara di Agats dan Pulau Tiga.

Berita terkait: Pesawat pengawas TNI Angkatan Udara membantu mencari Cita XX yang hilang

Berita terkait: Angkatan Laut bergabung dalam pencarian kapal LCT Cita XX di Papua

Copyright © ANTARA 2024