Pemicu Ekonomi Papua Tengah Anjlok 8 Persen yang Diungkap Terus Terang oleh Mendagri Tito

Selasa, 25 November 2025 – 01.00 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan pertumbuhan ekonomi di Papua Tengah anjlok sampai delapan persen.

Data ini dilaporkan Tito dalam rapat bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 24 November 2025. Tito menyebut dia mendapat tugas untuk memantau dan melaporkan pertumbuhan ekonomi daerah secara rutin.

Hasil rapat terbaru, daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi yaitu Maluku Utara.

"Saya juga diberikan tugas, kalau inflasi seminggu sekali, sebulan sekali pertumbuhan ekonomi daerah kita bahas. Di mana yang tertinggi, misalnya Maluku Utara," kata Tito kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 24 November 2025.

Sementara itu, Tito menyebut ada daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi negatif. Salah satunya, yakni Papua Tengah dengan pertumbuhan ekonomi minus delapan persen.

Kata dia, anjloknya pertumbuhan ekonomi itu disebabkan oleh ekspor PT Freeport Indonesia yang terhambat. Daerah operasi PT Freeport Indonesia memang masuk ke kawasan Papua Tengah.

"Di antaranya karena adanya ekspor dari Freeport yang tertahan, adanya smelter yang pernah terbakar, kemudian ada longsor yang membuat produksinya mereka menjadi tertahan," tutur Tito.

"Itu mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Papua Tengah, Timika mengalami kontraksi minus delapan persen," sambungnya.

Di sisi lain, Tito mengaku menerima tugas untuk menjaga inflasi daerah. Saat ini, inflasi secara year on year (YoY) mencapai 2,86 persen. Sementara itu, inflasi secara year to date mencapai 2,1 persen.

"(Melihat inflasi YoY dan year to date), artinya cukup terkendali baik, terutama sektor pangan juga malah menjadi penyumbang deflasi," pungkas Tito.

MEMBACA  Trump Mobile Hadir: Semua yang Perlu Diketahui tentang T1 Phone dan Paket 47 Calling serta Data