Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa RI Capai US$152,6 Miliar pada Juni 2025

Senin, 7 Juli 2025 – 10:39 WIB

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 mencapai US$152,6 miliar. Angka ini naik sedikit dibanding posisi Mei 2025 yang sebesar Rp152,5 miliar (typo: seharusnya US$152,5 miliar).

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan kenaikan ini berasal dari pendapatan pajak, jasa, dan penerbitan global bond pemerintah.

“Kenaikan cadangan devisa ini antara lain didorong oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penerbitan global bond pemerintah. Hal ini dilakukan di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respon BI terhadap ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi,” jelas Denny dalam pernyataannya, Senin (7/7/2025).

Denny menambahkan, cadangan devisa per Juni 2025 cukup untuk membiayai 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri. Angka ini lebih tinggi dari standar kecukupan internasional yang hanya 3 bulan impor (typo: standar).

“BI menilai cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujarnya.

Ke depan, Denny optimis cadangan devisa akan tetap memadai seiring prospek ekspor yang stabil, surplus neraca transaksi modal, dan minat investor terhadap perekonomian domestik.

Cadangan Devisa Indonesia
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)
Foto: VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

“BI terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” pungkas Denny.

Baca Juga:

MEMBACA  150 Pengusaha Kecil Menengah Diajak Diskusi Mengenai Strategi Pengiriman Berbasis Teknologi