Militer Israel serang pelabuhan Hodeidah, Ras-Isa, dan as-Salif sementara Houthi terus meluncurkan rudal ke arah Israel.
Pasukan Israel mengebom tiga pelabuhan dan pembangkit listrik di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, memicu kelompok pemberontak itu menembakkan lebih banyak rudal ke wilayah Israel.
Militer Israel menyatakan pada Minggu bahwa mereka menyerang pelabuhan Hodeidah, Ras-Isa, dan as-Salif di pesisir Laut Merah serta pembangkit listrik Ras Kathib.
Mereka juga mengklaim menyerang sistem radar di kapal Galaxy Leader, yang disita Houthi dan masih berlabuh di pelabuhan Hodeidah.
Belum ada laporan korban jiwa sejauh ini.
Serangan Israel pada Minggu malam merupakan yang pertama ke Yaman dalam hampir sebulan, setelah militer mengaku berhasil mencegat rudal yang ditembakkan Houthi dini hari tadi.
Kelompok pemberontak yang menguasai wilayah terpadat di Yaman itu membalas serangan terbaru Israel dengan meluncurkan lebih banyak rudal ke Israel pada dini hari Senin.
Militer Israel menyebut dua rudal ditembakkan dari Yaman, dan mereka berupaya mencegatnya. Serangan ini memicu sirene di Yerusalem, Hebron, dan dekat Laut Mati.
Layanan darurat Israel menyatakan belum ada laporan cedera atau dampak dari proyektil tersebut.
Houthi mengklaim serangan mereka ke Israel sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang menjadi korban serangan Israel. Sejak perang Israel di Gaza dimulai 2023, kelompok ini telah menembakkan ratusan rudal ke Israel dan melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal komersial di jalur vital Laut Merah.
Houthi sempat menghentikan serangan setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel pada Januari, tetapi melanjutkannya kembali setelah AS menyerang Yaman pada 15 Maret yang menewaskan hampir 300 orang dalam beberapa minggu berikutnya.
Houthi anggap remeh serangan
Eskalasi terbaru terjadi di momen sensitif Timur Tengah ketika gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza masih dipertimbangkan, sementara Teheran menimbang untuk kembali bernegosiasi tentang program nuklirnya setelah serangan udara AS merusak situs atom paling sensitif Iran.
Di Yaman, media milik Houthi Al Masirah TV melaporkan serangan menghantam kota pelabuhan Hodeidah, sementara kantor berita Saba mengonfirmasi serangan ke tiga pelabuhan dan pembangkit listrik.
Juru bicara Houthi, Ameen Hayyan Yemeni, menyatakan pertahanan udara kelompok itu memaksa “sebagian besar” pesawat tempur Israel mundur. Rudal darat-ke-udara buatan lokal digunakan untuk merespons, “menyebabkan kebingungan besar di antara pilot dan ruang operasi musuh,” tulisnya dalam pernyataan di X.
Koresponden Al Jazeera di Sanaa melaporkan Houthi berusaha mengecilkan dampak serangan terhadap Hodeidah. “Houthi mengklaim pertahanan udara mereka efektif menghadapi serangan Israel, dengan sumber menunjukkan sekitar 30 menit bentrokan antara pertahanan udara Houthi dan pasukan Israel,” kata Alyousefi.
Serangan juga terjadi setelah kapal kargo di Laut Merah dibakar dan awaknya dievakuasi akibat serangan granat dan drone. Tidak ada kelompok yang mengklaim, tapi otoritas maritim Inggris menyatakan pola serangan “konsisten dengan target Houthi.”
Di tempat terpisah, pasukan Israel juga mengebom Lebanon, menyerang beberapa target Hezbollah di selatan dan wilayah Bekaa timur. Militer Israel menyebut serangan ditujukan ke infrastruktur “penyimpanan dan produksi senjata strategis” serta “lokasi peluncuran roket.”
Sejak gencatan senjata 27 November mengakhiri lebih dari setahun konflik dengan Hezbollah, Israel masih melakukan serangan sporadis ke Lebanon. Mereka menuduh aktivitas Hezbollah melanggar kesepakatan, tapi tidak memberikan bukti.
Selain perang di Gaza, pasukan Israel juga melancarkan serangan ke Tepi Barat pendudukan, Suriah, dan Iran dalam setahun terakhir.