Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan bahwa pembubaran tujuh BUMN terbaru merupakan bagian dari upaya transformasi dan konsolidasi.
“Hari ini, kami akan memperbarui proses pembubaran tujuh BUMN, yang merupakan pembaruan mengenai transformasi BUMN yang dimulai oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada tahun 2019, yang kini memasuki tahun keempat,” ungkap Wirjoatmodjo dalam konferensi pers di sini pada Jumat.
Menurutnya, bentuk konsolidasi perusahaan negara beragam seperti holdingisasi, merger, dan penanganan BUMN bermasalah.
Saat ini, terdapat 41 BUMN di bawah Kementerian BUMN. Kementerian tersebut menargetkan memiliki kurang dari 40 BUMN yang akan dibagi menjadi 12 klaster.
Sebelumnya, 114 perusahaan negara telah dikurangi menjadi 41 BUMN saat ini.
Untuk menangani BUMN yang mengalami masalah keuangan dan bisnis, kementerian telah membentuk Danareksa Holding dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Danareksa mengelola dan mengembangkan BUMN kecil sehingga dapat menjadi BUMN besar. Sementara itu, PT PPA memiliki fungsi unik yaitu menangani BUMN yang melakukan restrukturisasi dan yang tidak lagi layak. Jika mereka tidak dapat memberikan kontribusi lagi, maka mereka akan dibubarkan.
“Dengan demikian, terdapat tujuh BUMN yang telah dibubarkan. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan transformasi BUMN,” kata Wirjoatmodjo.
Ia menambahkan bahwa pembubaran hanya akan dilakukan jika sebuah BUMN tidak dapat lagi dibantu, baik dari segi bisnis maupun keuangan.
Kementerian BUMN membubarkan tujuh BUMN pada hari Jumat. Mereka adalah perusahaan maskapai penerbangan Merpati, perusahaan konstruksi Istaka Karya, pabrik kertas PT Kertas Leces, produsen kertas kraft Kertas Kraft Aceh, industri botol kaca PT Industri Gelas (Iglas), produsen tekstil Industri Sandang Nusantara, dan PT PANN.
Berita terkait: Presiden meminta bank untuk memberikan akses mudah bagi pembiayaan UMKM
Berita terkait: Kementerian BUMN meresmikan Sekolah Unggulan BUMN
Berita terkait: Kementerian BUMN telah menyelesaikan 90 persen proyek strategis: Thohir